> >

Mewaspadai Penyakit Stroke dan Penanganannya: Gejala, Kolaborasi Tim Medis, dan Peran Teknologi

Advertorial | 25 Oktober 2024, 17:50 WIB
Ilustrasi seseorang terkena stroke dilihat dari senyuman miring. (Sumber: Dok. Mayo Clinic)

2. Dokter Spesialis Bedah Saraf

Dokter spesialis bedah saraf memiliki peran yang sangat vital, terutama dalam kasus stroke pendarahan.

Ketika terjadi perdarahan di otak, mereka dapat melakukan prosedur bedah, seperti kraniotomi, untuk mengangkat hematoma.

Ini adalah proses yang memerlukan penilaian cepat, karena setiap keputusan dapat berpengaruh besar pada pemulihan pasien.

Kerja sama antara dokter spesialis neurologi dan bedah saraf sangat penting, terutama dalam menentukan tindakan yang tepat.

Diskusi terbuka mengenai kondisi pasien, risiko, dan opsi perawatan yang tersedia dapat meningkatkan hasil akhir perawatan pasien.

3. Dokter Spesialis Radiologi

Radiolog juga merupakan bagian tak terpisahkan dari tim penanganan stroke. Mereka menggunakan alat pencitraan modern, seperti CT scan dan MRI untuk mendiagnosis dan menilai kerusakan otak.

Informasi dari pencitraan ini sangat berharga untuk menentukan langkah selanjutnya.

Dengan teknologi canggih, radiolog dapat memberikan gambaran yang jelas tentang lokasi penyumbatan atau perdarahan serta besarnya area otak yang mengalami kerusakan atau volume perdarahan. 

4. Perawat

Perawat memegang peranan penting dalam manajemen harian pasien stroke.

Mereka tidak hanya memantau kondisi pasien secara berkelanjutan, tetapi juga memberikan perawatan dasar dan komunikasi yang efektif dengan anggota tim medis lainnya.

Dukungan emosional dari perawat sangat berarti bagi pasien dan keluarga mereka, terutama dalam situasi yang penuh tekanan.

Tata Laksana Stroke Iskemik: Proses dan Risiko Trombolisis

Stroke iskemik terjadi ketika aliran darah ke otak terhambat oleh gumpalan darah. Penanganan utama untuk kondisi ini adalah trombolisis, yang bertujuan untuk melarutkan gumpalan tersebut.

  • Proses Trombosis

Proses trombolisis dimulai dengan evaluasi awal oleh dokter. Setelah diagnosis stroke iskemik dikonfirmasi, dokter harus memutuskan apakah pasien memenuhi kriteria untuk menerima terapi trombolitik.

Proses ini biasanya harus dilakukan dalam waktu 4,5 jam setelah gejala muncul sehingga penanganan cepat sangat penting.

Setelah keputusan dibuat, larutan trombolitik seperti alteplase diberikan melalui infusintravena. Prosedur ini memerlukan pemantauan ketat untuk menghindari komplikasi.

Risiko utama dari trombolisis adalah perdarahan, terutama perdarahan intraserebral.

  • Risiko dan Manfaat

Risiko trombolisis harus dievaluasi secara cermat. Meskipun terapi ini dapat menyelamatkan nyawa dan memperbaiki fungsi neurologis, komplikasi seperti perdarahan tetap mungkin terjadi.

Oleh karena itu, penting untuk melakukan diskusi yang transparan dengan pasien dan keluarganya mengenai risiko dan manfaat sebelum melakukan terapi.

Dalam beberapa kasus, jika gumpalan darah terlalu besar atau jika trombolisis tidak efektif, intervensi endovascular seperti trombektomi mungkin diperlukan.

Keputusan ini dibuat berdasarkan evaluasi pencitraan dan kondisi umum pasien.

Penulis : Adv-Team

Sumber : Kompas TV


TERBARU