> >

Harapan Kepala BNPT untuk HUT ke-79 TNI: Sinergi Lebih Kuat, Jaga Keutuhan Bangsa

Advertorial | 5 Oktober 2024, 17:30 WIB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Eddy Hartono, S.I.K., M.H., (kedua dari kanan) dalam rangka memperingati HUT ke-79 TNI. (Sumber: Dok. BNPT)

JAKARTA, KOMPAS.TV ーSelama 79 tahun, Tentara Nasional Indonesia (TNI) berperan penting dalam bersinergi menjaga kedaulatan dan keutuhan bangsa, terutama menghadapi berbagai tantangan keamanan yang dapat mengancam persatuan dan keutuhan nasional. 

Hal ini disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Eddy Hartono, S.I.K., M.H., dalam rangka memperingati HUT ke-79 TNI. 

"Selama 79 tahun TNI hadir menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan semangat patriot, TNI mampu bersinergi dengan seluruh elemen bangsa untuk mengayomi rakyat dari berbagai tantangan yang dapat mengancam keselamatan dan persatuan bangsa," kata Eddy Hartono.

Kepala BNPT ke-7 ini mengatakan sebagai garda terdepan dalam menjaga pertahanan negara, TNI juga memegang peranan penting dalam upaya penanggulangan terorisme di Tanah Air. 

TNI berkontribusi secara signifikan untuk menciptakan stabilitas nasional dan menjaga keselamatan warga negara dari ancaman kelompok radikal. 

Keberhasilan ini tidak hanya dilihat dari perspektif keamanan fisik, tetapi juga dari peran TNI dalam membangun koordinasi yang kuat dengan lembaga-lembaga lain, termasuk Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Polri.

Selain berkolaborasi dengan BNPT, TNI juga berperan aktif bersama Polri dalam operasi intelijen, pencarian, dan penggerebekan yang berujung pada penangkapan para pelaku terorisme. 

Dengan semangat tersebut, diharapkan TNI terus memperkuat kolaborasi di dalam menghadapi ancaman terorisme yang semakin kompleks, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. (Sumber: Dok. BNPT)

Menurut Eddy, kekuatan militer TNI didukung kemampuan taktik unggul menjadi modal utama dalam serangkaian operasi militer yang dapat menekan potensi terorisme di berbagai wilayah Indonesia, terutama di daerah-daerah yang dianggap basis persembunyian teroris.

Kolaborasi ini menunjukkan bahwa dalam penanganan terorisme, kekuatan senjata saja tidak cukup. Dibutuhkan pendekatan holistik yang melibatkan semua pihak, termasuk TNI, dalam proses rehabilitasi dan pencegahan radikalisasi.

Pria lulusan Akademi Polisi Tahun 1990 ini berharap peran penting TNI semakin kuat dalam menjaga pertahanan negara terutama dalam mengawal suksesi kepemimpinan nasional.

Penulis : Adv-Team

Sumber : Kompas TV

Tag

TERBARU