> >

Garmin Run Indonesia 2024: Perayaan Lari, Keberlanjutan, dan Inklusivitas untuk Semua Kalangan

Advertorial | 30 September 2024, 13:15 WIB
Start Line Garmin Run Indonesia 2024 - Asia Series (Sumber: Dok. Garmin)

Jakarta, KOMPAS.TV – Garmin, pemimpin global dalam teknologi GPS, sukses menyelenggarakan Garmin Run Indonesia 2024 - Asia Series di Area Parkir Hall 10 ICE BSD, Tangerang.

Garmin Run Indonesia 2024 - Asia Series mengusung tema keberlanjutan dan inklusivitas sebagai komitmen Garmin terhadap tanggung jawab lingkungan, dan menciptakan ruang yang ramah bagi semua pelari.

Membawa semangat “From Zero To Hero”, Garmin Run Indonesia 2024 - Asia Series diikuti oleh 7.000 peserta dari berbagai usia yang berlomba di nomor lari 5K, 10K, hingga 21K dan Kids Dash yang menyatukan pelari dari semua tingkatan untuk merayakan kegembiraan berlari dan menumbuhkan rasa kebersamaan yang kuat.

“Garmin Run bukan hanya sebuah perlombaan, tetapi sebuah gerakan untuk memulai gaya hidup yang lebih sehat dan aktif sekaligus mempromosikan keberlanjutan dan inklusivitas,” ujar Sky Chen, Regional Director of Garmin Southeast Asia. 

“Kami berterima kasih atas antusiasme yang luar biasa dari para peserta, terutama para penyandang disabilitas terhadap Garmin Run Indonesia 2024 - Asia Series,” lanjutnya.

“Kami berharap Garmin Run dapat menjadi inspirasi bagi seluruh pelari untuk mencapai potensi terbaik mereka dan berkontribusi bagi lingkungan,” tambahnya.

Semangat Keberlanjutan dan Inklusivitas di Garmin Run Indonesia 2024 - Asia Series

Garmin Run Indonesia 2024 - Asia Series menjadi bukti bahwa olahraga dapat menjadi kekuatan untuk mendorong perubahan positif. 

Mengusung tema "Sustainability and Inclusivity", acara ini tidak hanya menyatukan para pelari dari berbagai kalangan, tetapi juga menginspirasi mereka untuk menjaga lingkungan.

Bekerjasama dengan Rekosistem sebagai Sustainable Partner, Garmin berharap dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.

Peserta tidak dapat mengambil sembarang sampah, karena Rekosistem berfokus dalam mengumpulkan jenis sampah anorganik seperti kardus atau karton susu, kertas, botol kaca, kaleng serta sampah plastik seperti gelas, botol PET, kantong plastik dan wadah makanan dari plastik. 

Sampah yang terkumpul nantinya akan dilebur dan didaur ulang menjadi barang bermanfaat yang bisa digunakan kembali. 

Selama penyelenggaraan acara Road To Garmin Run Indonesia 2024 - Asia Series, Rekosistem telah mengumpulkan total sampah seberat 523,07 kilogram yang terdiri dari botol plastik PET sebesar 19,3% diikuti oleh kardus sebanyak 18%, dan sampah residu seperti tisu sebesar 16.3%. 

Jika dikonversikan ke jejak karbon (carbon footprint), sampah yang dikumpulkan akan setara dengan 139,74 liter konsumsi BBM, atau setara dengan 1306,78 kilometer jarak yang ditempuh dengan mobil.

“Rekosistem sangat antusias dapat berkolaborasi dengan Garmin dalam mewujudkan Garmin Run 2024 yang mengusung semangat keberlanjutan dengan memastikan penggunaan material yang dapat didaur maupun guna ulang serta pengelolaan produk paska konsumsi/sampah dengan pendekatan ekonomi sirkular sehingga menghindari penambahan beban ke TPA,” kata Angga Adhitya Fritz Aradhana, SVP Business Growth & Partnerships Rekosistem. 

“Acara ini dapat dijadikan sebagai contoh bagi penyelenggara acara lainnya untuk mengadopsi praktik yang ramah dan lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan,” ungkapnya.

“Kami berharap, Rekosistem dapat berkontribusi dalam membantu mewujudkan acara olahraga yang berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar dengan tetap memperhatikan dampak terhadap lingkungan dengan penghematan karbon,” tambahnya.

Garmin juga mewujudkan semangat lain dalam Garmin Run 2024, di mana pelari berkebutuhan khusus turut berpartisipasi dalam event ini.

Selain mendorong semangat sportivitas, Garmin juga ingin menghapuskan stigma dan hambatan yang seringkali dihadapi oleh penyandang disabilitas dalam berpartisipasi dalam kegiatan olahraga.

Herlina Delima Angelina Lumban Gaol, member GRC (Garmin Run Club) Indonesia yang juga seorang penyandang disabilitas, mulai intens berlari semenjak pandemi Covid-19. 

Penulis : Adv-Team

Sumber : Kompas TV


TERBARU