> >

Mengenal Lebih Dekat LINAC dan Brachytherapy Sebagai Pilihan Pengobatan Kanker

Advertorial | 6 Juni 2024, 15:30 WIB
LINAC atau Linear Accelerator yang dimiliki oleh MRCCC dalam proses treatment pengobatan kanker. (Sumber: Dok. Siloam Hospitals Group)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Pada 2022, jumlah penderita kanker di dunia sebanyak 9,6 juta orang. Indonesia menduduki peringkat ke-8 di Asia Tenggara untuk jumlah penderita kanker.

Salah satu pengobatan kanker yang dapat dilakukan adalah menggunakan terapi radiasi atau sering dikenal dengan radioterapi.

Bersama Siloam Hospitals Group (SHG) khususnya RS Siloam MRCCC Semanggi (MRCCC) yang berfokus pada penanganan kanker di Indonesia, kita akan membahas mengenai jenis dan tujuan terapi radiasi, kandidat pasien yang cocok untuk terapi radiasi, serta efek samping yang mungkin terjadi.

Apa yang dimaksud dengan Terapi Radiasi?

Terapi radiasi adalah metode pengobatan kanker yang menggunakan radiasi sebagai pembunuh sel kanker dan upaya pencegahan kanker yang diderita pasien. Sekitar 60 persen lebih pasien kanker di Indonesia memerlukan treatment ini.

Secara singkat dapat dijelaskan bahwa tahapan awal yang perlu dilakukan adalah pengambilan gambar dari pasien (CT Planning) untuk mendeteksi target radiasi. Lalu, akan dilakukan penentuan titik target dan perencanaan radiasi oleh dokter sebelum dilakukannya radioterapi atau terapi radiasi.

(dr. Denny Handoyo Kirana, Sp.Onk.Rad (K), dokter spesialis onkologi radiasi MRCCC – Source: Siloam Hospitals Group)

Tujuan Metode Terapi Radiasi

Terapi radiasi dipertimbangkan menjadi salah satu treatment untuk beberapa tujuan, antara lain mengecilkan ukuran tumor sebelum operasi, mengobati kanker, mencegah kanker kembali muncul, dan mengurangi nyeri akibat kanker yang tujuannya untuk meningkatkan kualitas hidup dari pasien.

”Jadi, sebelum dilakukan terapi radiasi yang penting adalah penentuan karakter dari kanker tersebut, apakah berespons baik terhadap terapi radiasi atau tidak,” ujar dr. Denny Handoyo Kirana, Sp.Onk.Rad (K), dokter spesialis onkologi radiasi MRCCC.

dr. Denny Handoyo Kirana, Sp.Onk.Rad (K), dokter spesialis onkologi radiasi MRCCC. (Sumber: Dok. Siloam Hospitals Group)

Terapi radiasi merupakan treatment yang lebih fokus dan tertarget dibandingkan dengan pengobatan kanker yang lain, karena metode ini secara tepat dan akurat hanya menyerang area kanker namun menghindari organ sehat yang berada disekitar target. Hal ini juga menjadi keunggulan dari Terapi radiasi dibandingkan metode pengobatan kanker lainnya.

Efek Samping Terapi Radiasi

Setiap pengobatan lazimnya memiliki risiko efek samping termasuk terapi radiasi yang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu efek samping jangka pendek (jika muncul segera hingga di bawah 6 bulan) dan efek samping jangka panjang (jika muncul di atas 6 bulan).

Efek Samping Jangka Pendek Radioterapi antara lain sebagai berikut.

  • Mual dan muntah: Dapat terjadi pada pasien yang mendapat terapi radiasi area perut dan saluran pencernaan.
  • Rontoknya rambut: Bisa terjadi pada area kulit yang mendapat terapi radiasi.
  • Perubahan kulit: Kulit yang terkena terapi radiasi dapat berubah kemerahan.

Sementara itu, efek samping jangka panjang radioterapi, antara lain:

  • Perubahan pada organ terkena radiasi: Jika radiasi diberikan pada organ yang sensitif dapat memengaruhi fungsi organ jangka panjang.
  • Perubahan pada organ reproduksi: Radioterapi pada area reproduksi dapat berdampak pada kesuburan.

Jenis-jenis Terapi Radiasi

Penulis : Adv-Team

Sumber : Kompas TV


TERBARU