> >

Peran Strategis Kementerian PUPR dalam World Water Forum ke-10 di Bali

Advertorial | 30 Mei 2024, 19:00 WIB
Kementerian PUPR memainkan peran kunci dalam suksesnya World Water Forum ke-10 di Bali, melalui koordinasi penyelenggaraan, penyampaian kebijakan nasional, pembentukan kemitraan internasional, edukasi, peningkatan kapasitas, dan pengembangan kebijakan. (Sumber: Dok. World Water Forum 2024)


BADUNG, KOMPAS.TV – World Water Forum ke-10 yang diadakan di Bali merupakan ajang penting bagi Indonesia untuk menunjukkan komitmen dan kapabilitasnya dalam pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan. 

Di balik suksesnya acara ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memainkan peran sentral. Kementerian PUPR bertindak sebagai salah satu penyelenggara utama, bekerja sama dengan berbagai lembaga nasional dan internasional. 

Kementerian ini bertanggung jawab untuk memastikan seluruh aspek teknis dan logistik acara berjalan lancar, mulai dari persiapan venue, koordinasi dengan peserta, hingga pelaksanaan acara.

Selama forum, Kementerian PUPR mempresentasikan berbagai kebijakan dan program nasional yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya air. Pertama, pembangunan infrastruktur air, termasuk penjelasan mengenai proyek-proyek bendungan, jaringan irigasi, dan pengelolaan sungai yang sedang dan akan dilakukan di Indonesia.

Pengelolaan Air Bersih dan Sanitasi: Program peningkatan akses air bersih dan sanitasi bagi masyarakat, termasuk upaya untuk mencapai target Sustainable Development Goals (SDGs).

Sebagai landasan The Bandung Spirit Water Summit, Kementerian PUPR mewakili pemerintah Indonesia membawa semangat Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955.

The Bandung Spirit Water Summit sendiri merupakan rangkaian pertemuan High-Level Panel (HLP) pada pelaksanaan World Water Forum ke-10 di Bali yang berlangsung 18–25 Mei 2024.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan, Pemerintah Indonesia mempersiapkan peringatan Bandung Spirit ke-70 dengan para pemangku kepentingan akan membahas berbagai isu di dunia dengan air sebagai solusinya.

"Kita sudah mulai mempersiapkan peringatan Bandung Spirit ke-70 tahun 2025 mendatang, para pemangku kepentingan akan bersama-sama membahas isu-isu seperti perdamaian dan stabilitas regional, ekonomi dan pasar global, krisis pangan dan energi, perubahan iklim, dan manajemen krisis, seperti pandemi dan bencana besar, dan solusinya melalui air," kata Menteri PUPR Basuki dalam siaran pers yang diterima pada Selasa (21/5/2024).

Basuki mengatakan, Konferensi Asia-Afrika merupakan peristiwa bersejarah yang diadakan pada 1955 di Bandung dengan pembentukan 10 prinsip dalam memajukan perdamaian, kerukunan, dan solidaritas antar-negara Asia Pasifik dan Afrika.

Pemerintah Indonesia meyakini bahwa semangat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Afrika yaitu "Bandung Spirit" ini masih sangat relevan diselenggarakan guna memperkuat kolaborasi di tingkat global dalam melindungi sumber daya air.

Menteri PUPR juga menambahkan, melalui semangat KTT Asia Afrika tersebut yang juga tindak lanjut dari United Nation (UN) Water Conference, Pemerintah Indonesia menginisiasi pembentukan Center of Excellence on Water and Climate Resilience, penetapan Hari Danau Dunia melalui resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan pengarusutamaan Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu atau Integrated Water Resources Management (IWRM), khususnya di pulau-pulau kecil di Kawasan Asia Pasifik dan Afrika.

"Di bawah naungan Center of Excellence, juga disiapkan Pusat Teknologi Sabo, pusat pelatihan tingkat regional untuk hidrologi, dan pusat pelatihan meteorologi tingkat regional akan memperluas layanannya yang mencakup Asia, Afrika, dan negara-negara Pasifik. Selanjutnya juga pengelolaan danau berkelanjutan, pengelolaan air terpadu untuk pulau-pulau kecil, sanitasi, inovasi pembiayaan, dan aksi untuk generasi muda," kata Menteri PUPR.

World Water Forum ke-10 Jadi Ajang Kementerian PUPR Jalin Kemitraan World Water Forum ke-10 menjadi platform bagi Kementerian PUPR untuk menjalin kemitraan dengan negara lain, organisasi internasional, dan sektor swasta. Mulai dari pertukaran pengetahuan dan teknologi pengelolaan air, riset, serta inovasi.

Selain itu, dilaksanakan juga negosiasi dan penandatanganan perjanjian dengan lembaga keuangan internasional untuk mendukung proyek-proyek infrastruktur air di Indonesia.

Kementerian PUPR juga memanfaatkan forum ini untuk melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat internasional dan domestik.

Oleh sebab itu, diselenggarakan berbagai kampanye, seperti workshop, seminar, dan diskusi panel tentang pentingnya pengelolaan air berkelanjutan.

Berbagai proyek di bidang pengelolaan air yang telah dilakukan oleh Kementerian PUPR juga ditampilkan guna memberikan inspirasi dan pembelajaran bagi negara lain.

Forum ini juga dimanfaatkan untuk meningkatkan kapasitas internal kementerian. Pegawai dan ahli dari Kementerian PUPR berpartisipasi dalam berbagai sesi dan pelatihan yang diadakan selama forum, memperluas wawasan dan pengetahuan mereka mengenai praktik terbaik dan inovasi terbaru di bidang pengelolaan air.

Partisipasi dalam World Water Forum ke-10 memungkinkan Kementerian PUPR untuk mengumpulkan berbagai masukan dan data dari para ahli dan praktisi global. Hasil pertemuan ini nantinya akan diolah serta digunakan untuk membantu mengevaluasi program-program yang sudah berjalan dan merumuskan strategi baru berdasarkan bukti dan rekomendasi.

Selain itu, dapat juga digunakan untuk perumusan kebijakan baru yang lebih efektif dalam mengatasi tantangan pengelolaan air di masa depan.

Presiden World Water Council Loic Fauchon mengatakan Forum High-Level Panel 15 The Bandung Spirit Water Summit pada World Water Forum dengan tema “A New Political Corridor to Achieve Sustainable Development Goal (SDGs) Through Water” diperlukan kerja sama dan kolaborasi antar pemangku kepentingan.

"Dengan memperkuat kerja sama kita yang didasarkan pada Bandung Spirit kita bisa mencapai akses air bagi semua. Kita harus bekerja sama sebagai pejuang air, dan kita harus bisa mendukung semangat para pejuang terdahulu," kata Loic Fauchon.

Hadir mendampingi Menteri PUPR Basuki, Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air Bob Arthur Lombogia, Dirjen Cipta Karya Diana Kusumastuti, dan Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S Atmawidjaja.

Kementerian PUPR memainkan peran kunci dalam suksesnya World Water Forum ke-10 di Bali, melalui koordinasi penyelenggaraan, penyampaian kebijakan nasional, pembentukan kemitraan internasional, edukasi, peningkatan kapasitas, dan pengembangan kebijakan. 

Partisipasi aktif Kementerian PUPR tidak hanya memperkuat posisi Indonesia dalam komunitas internasional, tetapi juga membawa manfaat nyata bagi pengelolaan sumber daya air di dalam negeri. 

Dengan demikian, Kementerian PUPR tidak hanya berperan sebagai fasilitator acara, tetapi juga sebagai motor penggerak dalam upaya global menuju pengelolaan air yang lebih baik dan berkelanjutan

Penulis : Adv-Team

Sumber : Kompas TV


TERBARU