> >

Menelisik Tradisi Unik Natal di Berbagai Negara

Advertorial | 25 Desember 2022, 14:57 WIB
Dekorasi Floating Christmas Tree, pohon Natal berukuran setinggi 10 meter yang didesain seolah-olah melayang di tengah taman bisa Anda temukan di ASTHA District 8. (Sumber: Dok. KompasTV)

KOMPAS.TV – Menjelang akhir Desember tiap tahunnya, suasana dan euforia Natal sudah terasa di berbagai tempat. Waktu berkumpul bersama keluarga, pasangan, maupun sahabat di kala Natal menjadi salah satu momen yang ditunggu-tunggu banyak orang.

Banyak tradisi yang umum dilakukan saat Natal. Mulai dari menghias pohon cemara, menyiapkan hidangan tertentu, hingga bertukar hadiah. Bahkan, sejumlah negara memiliki tradisi unik untuk merayakan Natal.

Sejak tahun 70-an, orang Jepang biasa membeli ayam goreng tepung di restoran cepat saji saat malam Natal. Kebiasaan tersebut bermula dari iklan sebuah restoran cepat saji yang menyiratkan masyarakat Amerika makan ayam untuk perayaan Natal.

Di Amerika Serikat dan Kanada, eggnog menjadi salah satu minuman yang populer ditemukan saat Natal. Eggnog terbuat dari telur mentah, susu, krim, gula, kayu manis, dan alkohol.

Baca Juga: Jokowi Ucapkan Selamat Hari Natal 2022: Semoga Kedamaian Memayungi Langkah Kita Semua

Sementara itu, masyarakat Irlandia menyalakan lilin besar berwarna merah di dekat jendela semalaman. Lilin tersebut dianggap sebagai penerang bagi orang yang sedang mencari tempat berteduh.

Kemeriahan Natal di Tiongkok mirip dengan perayaan pesta tahun baru Imlek. Ratusan lampion yang digantung di sepanjang jalan dan rumah membuat perayaan Natal terasa makin semarak.

Bagaimana dengan tradisi Natal di Indonesia? Keragaman budaya Indonesia pun tergambar dari tradisi Natal yang berbeda-beda di sejumlah daerah.

Di Ambon, perayaan Natal biasanya diramaikan dengan sirine kapal dan lonceng gereja yang dibunyikan bersamaan. Lain halnya dengan perayaan Natal di Yogyakarta yang diwarnai pertunjukan wayang kulit bertema kelahiran Yesus Kristus.

Ada juga tradisi barapen atau acara membakar batu untuk memasak daging di Papua sebagai bentuk rasa syukur. Masyarakat Nasrani di Bali biasanya saling mengantarkan bingkisan berupa makanan khas Bali kepada keluarga dan tetangga. Kegiatan tersebut dikenal dengan istilah ngejot.

Penulis : Adv-Team

Sumber : Kompas TV

Tag

TERBARU