> >

Operasi Katarak di KMN EyeCare? Ini Keunggulannya!

Advertorial | 20 Desember 2022, 09:30 WIB
Ninik L. Karim merupakan salah satu public figure yang mempercayakan operasi katarak di KMN EyeCare (Sumber: Dok. KMN Eyecare)

KMN EyeCare tidak hanya memiliki alat-alat canggih untuk memeriksa kondisi mata pasien sebelum operasi, mesin yang dipakai pada saat tindakan operasi katarak pun tidak kalah penting.

Operasi katarak di KMN EyeCare menggunakan teknologi fakoemulsifikasi, di mana mesin fakoemulsifikasi yang digunakan oleh KMN EyeCare merupakan mesin canggih buatan Alcon dan Johnson and Johnson asal Amerika Serikat yang tergolong mesin paling populer di seluruh dunia.

Agar tidak tertinggal dengan perkembangan teknologi fakoemulsifikasi, para dokter mata di KMN EyeCare secara berkala memperbarui pengetahuan dan keterampilan mereka.

Bahan Habis Pakai yang Berkualitas

Bahan Habis Pakai (BHP) yang dimasukkan ke dalam mata selama operasi katarak adalah buatan dari Alcon atau Johnson & Johnson atau yang setara seperti Viscoat, Provisc dan cairan irigasi BSS. Inilah yang membuat kualitasnya tidak perlu diragukan lagi.

Lensa Intraokuler Buatan Alcon atau yang Setara

Untuk menggantikan lensa yang keruh, pada saat akhir operasi katarak akan dilakukan penanaman lensa buatan atau Intra Ocular Lens (IOL). Dalam teknik fakoemulsifikasi, menggunakan lensa tanam yang dapat dilipat, sehingga memudahkan saat lensa dimasukkan ke dalam mata, cukup melalui sayatan operasi yang kecil.

Kualitas lensa tanam sangat memengaruhi fungsi penglihatan pasien setelah operasi katarak. Untuk memastikan hasil terbaik, KMN EyeCare hanya menawarkan lensa tanam berkualitas tinggi bagi pasien.

Lensa yang dipakai di KMN EyeCare hanya yang diproduksi oleh Alcon dan “Johnson & Johnson” dari Amerika Serikat atau yang setara. Perbedaan jenis lensa tanam yang dipilih akan menentukan harga operasi katarak di KMN EyeCare.

Baca Juga: KMN EyeCare Raih Award Rumah Sakit Mata Terbaik dengan Predikat Excellent

Keamanan Operasi Katarak di KMN EyeCare

Selama proses operasi katarak berjalan, keadaan umum pasien akan terus didampingi dan dipantau oleh dokter spesialis anestesi, sehingga pasien akan selalu merasa aman dan nyaman.

Pasien tidak perlu ragu mengenai kebersihan alat-alat yang digunakan selama operasi. KMN EyeCare melakukan audit secara berlapis pada prosedur sterilisasi alat yang digunakan selama operasi katarak. Hal ini bertujuan untuk menjamin keamanan alat-alat yang digunakan saat tindakan operasi.

Pasca operasi katarak, pasien akan dihubungi oleh staf KMN EyeCare untuk memastikan tidak ada keluhan. Untuk memantau keadaan mata setelah operasi, dokter akan menjadwalkan pemeriksaan lanjutan paska operasi. Kontrol paska operasi katarak akan dilakukan dalam satu hari setelah operasi, tujuh hari dan beberapa minggu kemudian.

Menurut pendapat dr. Maria Magdalena Purba, SpM dari KMN EyeCare, pada umumnya pasien katarak akan mengeluhkan takut dan cemas ketika didiagnosa katarak. Rasa takut ini biasanya semakin bertambah menjelang dilakukan prosedur operasi katarak.

Namun, beliau menjelaskan bahwa prosedur operasi katarak merupakan operasi mata yang umum dan banyak dikerjakan di seluruh dunia.

Perlu diberikan informasi lengkap dan dibangun komunikasi antara dokter dan pasien, sehingga sebelum pasien sudah merasa mantap untuk menjalani prosedur tindakan ini.

Dokter Maria juga menambahkan bahwa sebelum menjalani operasi mata pasien akan diteteskan dahulu dengan obat anestesi topikal agar tidak terasa sakit saat operasi, selain itu pada beberapa pasien dengan gangguan kecemasan atau kondisi tertentu dapat diberikan tambahan obat sedasi (obat penenang) ataupun prosedur bius lokal dan mendapatkan pendampingan dari dokter spesialis anestesi di KMN EyeCare.

Baca Juga: Alasan Para Artis Operasi Katarak di KMN EyeCare

“Operasi katarak modern dengan teknologi yang canggih saat ini hanya memerlukan insisi (sayatan) yang kecil dan biasanya sutureless (tanpa jahitan) sehingga proses pemulihan tentunya lebih cepat dan mata tidak nyeri selama dan sesudah operasi," kata dr. Maria Magdalena Purba, SpM.

Penulis : Adv-Team

Sumber : Kompas TV

Tag

TERBARU