Laba Bersih BRI Naik 98 Persen, Mirae Asset Rekomendasi Beli di Harga Rp5.350/Saham
Advertorial | 29 Juli 2022, 21:21 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Analis Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BBRI dengan target harga Rp5.350 per saham.
Hal itu berdasarkan kinerja BRI pada semester I/2022, dengan pertumbuhan laba bersih mencapai 98,7 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp24,8 triliun dibanding semester I-2021.
“Karena hasil paruh pertama 2022 BBRI sesuai dengan perkiraan, kami mempertahankan rekomendasi beli dengan TP [target price] tidak berubah sebesar Rp5.350, berdasarkan target P/B 2,5x,” kata Analis Mirae Asset Sekuritas Handiman Soetoyo dalam risetnya, dikutip dari laman hotstocks.id/web/insights, Jumat (29/7/2022).
Menurut Handiman, pendapatan BRI meningkat karena pertumbuhan kredit BBRI yang kuat, diikuti dengan biaya dana atau cost of fund (CoF) yang terkelola, serta kecukupan likuiditas dan permodalan yang kuat.
Namun, kinerja BRI juga mempunyai risiko dari pertumbuhan kredit yang lebih lemah dari perkiraan dan pemburukan kualitas aset.
Adapun sampai dengan semester I/2022, kredit BBRI tumbuh 8,7 persen yoy menjadi Rp1.014,79 triliun.
Baca Juga: Mirae Asset Sekuritas Gandeng BRI Untuk Perluas Investor Pasar Modal
Naiknya capaian kredit BRI menyumbang pendapatan bunga yang meningkat 9,9 persen yoy. Sementara itu, dengan efisiensi beban bunga BRI bisa turun 18,3 persen yoy.
Menariknya, rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) BRI tetap tinggi di level 3,32 persen atau meningkat dari posisi kuartal I-2022 yang mencapai 3,27 persen.
Handiman menilai, itu terjadi karena BRI mulai meninggalkan relaksasi kebijakan restrukturisasi OJK pada kuartal II-2022.
Terlihat dari upaya BRI yang selektif merestrukturisasi kredit dengan tetap menjaga provisi yang memadai untuk mitigasi penurunan kualitas kredit.
Baca Juga: PSSI: BRI Masih Sponsori Liga 1Musim 2022/2023
BRI juga memiliki catatan positif lainnya, yaitu portofolio pinjaman yang direstrukturisasi BRI terus menurun menjadi Rp129.6 triliun.
Sementara itu, NPL Coverage BRI tercatat sebesar 266,26 persen di akhir kuartal II/2022, naik dibandingkan posisi akhir kuartal II/2021 yang sebesar 252,59 persen.
Untuk kedepannya, Handiman menyampaikan kinerja BBRI masih sangat mungkin bertumbuh di tengah pelonggaran mobilitas masyarakat.
“Oleh karena itu, kami berharap BBRI dapat terus membukukan pertumbuhan kredit yang lebih kuat ke depan dan meningkatkan kualitas asetnya,” tandasnya.
Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV