Lazada Berikan Tips Sukses UMKM #NaikKeLaz di Era Digital
Advertorial | 4 Juli 2022, 15:22 WIBDi sisi lain, toko harus responsif dan mampu menyelesaikan pesanan dengan cepat. Penilaian produk dan toko dari pembeli juga sangat dipertimbangkan dalam usaha mendapatkan badge.
Kunci sukses memulai bisnis online dari mentor UMKM
Segmen selanjutnya pemaparan dari Dewi Meisari, Chief Editor UKMindonesia.id.
Menurut Dewi, calon penjual dapat meningkatkan rasa percaya diri dengan mulai menceritakan ide bisnis ke orang terdekat. Dengan menerima banyak masukan, gagasan yang tercipta akan makin runcing dan lebih maksimal saat dieksekusi.
Calon penjual juga dapat memaksimalkan tiap momentum untuk menambah kontak baru. Sebagai contoh, mencari relasi sesama UMKM di webinar.
Dewi menyampaikan, seller dapat memanfaatkan e-commerce selain untuk berjualan atau membeli bahan baku.
“Anda perlu meluangkan waktu untuk mengeksplorasi produk terlaris. Cobalah untuk melihat seperti apa judul, foto, dan deskripsinya,” jelas Dewi.
Sebagai tambahan, Anda juga perlu memantau review untuk mengetahui kekurangan yang dimiliki produk dari merek lain. Dengan begitu, Anda akan menemukan celah untuk meningkatkan keunggulan.
Baca Juga: Kunjungan Emil Dardak ke Gudang Lazada sebagai Bentuk Dukungan terhadap Ekosistem Digital Jawa Timur
Dewi juga memaparkan urgensi UMKM bertransformasi digital. Dewi memberikan contoh penjual di pasar tradisional.
Masyarakat tradisonal cenderung menyukai kemudahan transaksi secara langsung karena lebih cepat menerima uang. Namun, saat pandemi penghasilan penjual tradisional merosot tajam.
“Karena itu, bila tidak memungkinkan untuk berjualan online sendiri, Anda bisa mempertimbangkan mencari distributor,” saran Dewi.
Selain itu, Anda sebaiknya melakukan ekspansi online karena lebih murah dibandingkan ekspansi offline.
Anda bisa mencari stockist di daerah tertentu agar lebih dekat dengan konsumen, daripada harus survey lokasi toko offline.
Dewi juga menjawab pertanyaan dari UMKM yang khawatir bila harga produknya lebih tinggi dibandingkan toko besar.
Menurut Dewi, UMKM perlu memaksimalkan e-commerce untuk mengulik apa yang sedang tren di dunia maya.
Selain menjiwai consumer experience dengan memposisikan diri sebagai konsumen, pelaku UMKM perlu meningkatkan kompetensinya.
Dewi mencontohkan perlunya tabel perbandingan seperti yang dibuat di UKMindonesia.id.
“Anda dapat membandingkan sejumlah poin dari produk atau merek lain untuk mencari kekuatan dagangan Anda,” tambah Dewi.
Kendala UMKM saat mempromosikan produk di awal usaha antara lain kurang memahami produknya sendiri serta memilih promosi yang kurang efektif.
Pengalaman merintis usaha online dari nol
Drica Wibowo, pemilik toko Omah Bayi di Lazada, menjadi narasumber ketiga pada webinar virtual kali ini.
Drica menceritakan perjuangannya saat merintis toko Omah Bayi yang berawal dari usaha offline.
Sebenarnya, Drica sudah mulai berjualan online sejak 2013, tetapi kurang maksimal. Saat itu Drica memilih memaksimalkan bisnisnya secara offline.
Baca Juga: LazEarth, Komitmen Lazada Dukung Sustainability Ekosistem Perdagangan Digital Ramah Lingkungan
Drica memulai usahanya dalam keadaan harus mengasuh dua orang anak yang masih kecil.
Ia mendesain sendiri materi promosi secara manual kemudian mencetak brosur untuk disebar ke posyandu, bidan, dan dokter anak.
Namun, toko offline milik Drica sempat mengalami musibah kebakaran. Pada 2017, Drica dan ratusan pelaku UMKM lainnya berkesempatan mengikuti acara Kemkominfo dan Lazada.
Drica memutuskan untuk mendaftar jadi seller di Lazada pada 2017, tetapi baru mendapatkan orderan di tahun 2018.
Drica merasakan perubahan drastis saat menekuni bisnis secara online. Setelah bertransformasi digital, Drica tidak perlu repot mencetak brosur lagi untuk promosi. Drica memanfaatkan media sosial untuk mengarahkan calon pembeli ke tokonya.
Transformasi tersebut dirasa Drica lebih menghemat waktu, uang, dan tenaga. Selain itu, Drica bisa tetap menjalankan keseharian sebagai seorang ibu dan istri.
Dalam merintis Omahbayi, Drica mengedepankan poin kelengkapan produk dan pelayanan lebih personal.
Menurut Drica, pembeli akan dimudahkan berbelanja berbagai kebutuhan bayi di satu tempat. Drica juga mengambil celah yang tidak dimiliki toko besar dengan membalas pesan calon pembeli secara akrab.
Drica menjelaskan keunggulan menjadi seller Lazada, seperti fasilitas Lazada University dan Lazada Club. Peserta bisa mempelajari ilmu per kurikulum dari level pemula secara bertahap.
Menurut Drica, Lazada juga cepat tanggap saat seller memerlukan sesuatu. Sebagai contoh, Lazada menyediakan kelas live streaming dan penjelasan pajak untuk para seller.
Selama berjualan di marketplace bukan berarti Drica tidak menghadapi kendala. Drica pernah bermasalah saat mitra tokonya kurang mampu mengimbangi kecepatan pesanan yang banyak.
Drica memotivasi para calon penjual yang ingin merintis toko secara online.
“Anda harus menemukan faktor why yang memicu untuk memulai dari awal,” saran Drica.
Drica menambahkan, diri sendiri adalah tantangan terbesar, terutama saat merasa cukup. Karena itu, Drica terus mengusahakan apa yang bisa dilakukan.
Saat ini Drica berfokus memberdayakan perempuan agar mandiri secara finansial. Drica tidak segan mengedukasi perempuan lainnya karena menurutnya perempuan juga berhak sukses.
Webinar ini mendapatkan antusiasme yang besar dari para peserta. Acara ditutup dengan pengundian hadiah seller kit bagi lima orang beruntung yang dipersembahkan Lazada untuk mendukung para UMKM.
Tujuan dari acara ini adalah untuk mendorong pelaku UMKM di Indonesia membuat usahanya #NaikKeLaz secara digital.
Ayo, mulai beralih ke era baru dengan berjualan online. Anda bisa daftar menjadi seller di Lazada dengan mengunjungi link lzd.co/joinsellerlazada.
Selain cara mendaftarkannya mudah, Anda bisa langsung berjualan setelah mendaftar. Anda juga akan langsung mendapatkan Paket #NaikKeLaz yang terdiri dari:
- Ekstra traffic dan subsidi ongkos kirim hingga Rp1,5 juta
- Program inkubasi seller baru selama 90 hari
- Gratis fitur COD se-Indonesia
- Gratis ikut campaign dari Lazada
Penulis : Adv-Team
Sumber : Kompas TV