> >

Cegah Kanker Serviks Sebelum Terlambat dengan Langkah Ini

Advertorial | 9 Mei 2022, 12:00 WIB
dr. Fransiska Mochtar, S.H, Sp.OG (K), M.Biomed (AAM), D.MAS menyarankan pasien agar melakukan pemeriksaan berkala dan deteksi dini sebagai tindakan preventif (Sumber: Dok. Promec Clinic)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Kanker mulut rahim atau serviks menempati urutan kedua penyebab kanker terbanyak di Indonesia. Serviks merupakan bagian mulut rahim yang terhubung ke vagina dan berfungsi memproduksi lendir serta melindungi dari bakteri atau benda asing.

Sayangnya, perjalanan dari terpapar virus Human Papiloma Virus (HPV) sampai ke kanker serviks membutuhkan waktu sekitar 3 sampai 20 tahun. Tak jarang kanker serviks baru menunjukkan gejala ketika sudah memasuki stadium lanjut.

Karena itu, pencegahan primer dan sekunder sangat dianjurkan terutama bagi pasien yang berisiko. Pasien yang termasuk berisiko antara lain:

  • individu yang aktif seksual sejak usia di bawah 20 tahun
  • sering berganti pasangan
  • terkena penyakit kelamin
  • telah melahirkan banyak anak
  • perokok
  • pengguna kontrasepsi
  • imun rendah

Kanker leher rahim dapat dicegah dengan pencegahan primer dan sekunder. Pencegahan primer dilakukan melalui vaksin khusus untuk kanker serviks.

Sementara pencegahan sekunder dilakukan dengan deteksi dini lewat tes pap smear konvensional maupun menggunakan Liquid Base Cytology (LBC), Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA), atau tes HPV DNA.

Pentingnya pemeriksaan berkala dan deteksi dini

dr. Fransiska Mochtar, S.H, Sp.OG (K), M.Biomed (AAM), D.MAS menyarankan agar segera lakukan pemeriksaan berkala apabila sudah melakukan hubungan seksual dan jangan menunggu ada gejala.

Tidak hanya untuk wanita dewasa, vaksinasi HPV pun sudah dianjurkan pada pria dan anak-anak sejak berumur 9 tahun. Pada pria, vaksinasi HPV direkomendasikan untuk mencegah kutil kelamin dan kanker anus.

Selain itu, edukasi seks juga penting. Di zaman digital ini, semua akses lebih mudah sehingga penyebaran kesalahan informasi atau berita hoaks pun sangat mudah. Karena itu, berkonsultasi pada dokter atau tenaga kesehatan terpercaya sangatlah penting.

Baca Juga: Benarkah Abdominoplasty atau Tummy Tuck Membuat Perut Rata dan Kencang? Ketahui Faktanya di sini

Meskipun sudah vaksin, pasien tetap wajib deteksi dini atau skrining secara berkala. Varian virus HPV ini sangat banyak dan bisa setiap saat masuk kembali ke tubuh. Virus HPV ada lebih dari 100 jenis dan varian terbanyak di Indonesia adalah subtype 16,18,45, dan 52.

Mencegah terkena kanker mulut rahim bisa dibilang lebih murah daripada mengobati. Bila sudah terkena kanker serviks, tidak hanya perlu mengeluarkan biaya besar, tetapi juga mempengaruhi kualitas hidup.

Mulut rahim yang sudah rapuh akibat kanker dapat mengeluarkan darah hingga aroma kurang sedap sehingga mengganggu kenyamanan diri dan orang lain. Selain itu, psikologis dan kebutuhan biologis pasien juga terganggu.

Ada banyak kendala atau alasan orang enggan deteksi dini kanker mulut rahim. Ada yang malas, malu buka pakaian dalam, merasa risih, bahkan enggan minta persetujuan pasangan untuk membayar biaya pap smear.

Sebagai dokter spesialis, dr. Fransiska pun tidak bosan untuk menyarankan deteksi dini kanker serviks. Menurutnya, merasa mahal ke dokter kini bukan alasan karena kini bisa deteksi dini IVA gratis di puskesmas.

Salah satu pemicu peningkatan pasien baru untuk deteksi dini dan vaksin adalah ketika ada kejadian artis atau selebgram terkenal terkena kanker serviks.

Prekanker serviks kadang tidak bergejala sehingga Anda perlu lebih waspada. Bila muncul gejala seperti keputihan sampai keluar darah sewaktu berhubungan seksual sebaiknya jangan diabaikan.

Tidak ada yang bisa melihat mulut rahim dan serviks secara jelas selain dokter atau bidan dengan alat speculum. Tak jarang pasien datang hanya dengan keluhan keputihan, ternyata sudah terkena kanker mulut rahim.

Selain deteksi dini dengan pap smear, terdapat alternatif pemeriksaan melalui teknologi HPV DNA dan Liquid Base Cytology (LBC).

Pasien tidak perlu khawatir bila terkena HPV karena tidak akan langsung mengarah kanker serviks. Anda perlu khawatir bila tidak pernah memeriksakan diri.

Klinik Promec tawarkan layanan profesional skrining kanker serviks

Salah satu tempat skrining kanker mulut rahim, baik lewat vaksin atau deteksi dini pap smear, LBC, HPV DNA, sampai penanganan prekanker mulut rahim adalah klinik Promec.

Klinik Promec menawarkan layanan skrining dengan fasilitas modern dan tenaga medis profesional.

Anda bisa mengunjungi klinik utama Promec di Jl. Pecenongan No. 30 Jakarta Pusat atau menghubungi nomor whatsapp 081318809572 dan akun Instagram @promec_clinic.

Anda juga bisa berkonsultasi di klinik Promec cabang Pondok Indah (Jl. Sultan Iskandar Muda no. 9D Jakarta Selatan) atau melalui nomor 081370702067 dan akun Instagram @promec_clinic_pondokindah serta dokter @fransiskamochtar.

Testimoni pasien atas layanan Klinik Utama Promec

Vista, pasien klinik Promec yang berprofesi sebagai model (Sumber: Dok. Promec Clinic)

Vista adalah seorang model dan pasien yang rutin melakukan skrining kanker mulut rahim di klinik Promec. Vista juga mempercayakan operasi bedah plastik di Promec, antara lain sedot lemak, breast implant buccal fat, dan vaginoplasty.

Menurut Vista, Promec Clinic memiliki peralatan dan fasilitas yang lengkap. Vista juga merasa puas dengan pelayanan dari semua staf dan dokter Promec yang dinilai ramah.

Penulis : Adv-Team

Sumber : Kompas TV


TERBARU