Kisah di Balik Merger Gojek dan Tokopedia Kala Pandemi: Berawal dari Ngumpul dan Ngobrol
Kg media | 7 April 2022, 11:50 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Tahun 2021 menjadi tahun yang bersejarah bagi dua perusahaan rintisan (startup) teknologi di Indonesia, Gojek dan Tokopedia.
Meskipun sedang menghadapi ganasnya ketidakpastian akibat pandemi, namun keduanya memutuskan untuk merger di bawah nama “GoTo”.
“GoTo menyatukan kekuatan dua perusahaan kebanggaan Indonesia, dan mengkombinasikan kebanggaan Indonesia, dan mengkombinasikan e-commerce, layanan on-demand dan layanan keuangan untuk menciptakan ekosistem yang unik di panggung dunia,” tulis manajemen GoTo, dikutip dari Kompas.com.
Wisnu Nugroho, Pemimpin Redaksi Kompas.com, berkesempatan berdiskusi bersama Chief Executive Officer (CEO) dua startup besar tersebut, yakni Kevin Aluwi, CEO Gojek, dan William Tanuwijaya, CEO Tokopedia melalui siniar (podcast) Beginu episode “Siasat Gojek dan Tokopedia Bergabung Saat Pandemi”.
Dalam podcast tersebut, Wisnu mengulik alasan keduanya bergabung di kala pandemi serta manfaat yang didapatkan.
“Sebenernya, persis 14 Desember tahun kemarin (2020), saya, Kevin, dan Andre itu ngumpul-ngumpul ngobrol, enggak ada angin enggak ada hujan, saya kepikiran, ‘Kalau Gojek dan Tokopedia digabungin, ini bakal jadi sesuatu’,” ujar William membuka cerita.
“Enggak terasa sih kalau bulan Mei kemarin, kita sudah berhasil jadi satu perusahaan,” ujarnya.
Mengenai progresivitas keduanya, ia mengungkapkan bahwa saat ini sudah banyak yang terjadi, seperti integrasi produk dan masyarakat yang sudah familiar dengan GoTo.
“Kalau saya pribadi sangat bersyukur, ini sebuah kesempatan yang sangat luar biasa dan gak akan saya tukar dengan apa pun,” ucap William.
Hal yang menarik dalam peristiwa merger Gojek dan Tokopedia adalah penggabungan keduanya terjadi dalam situasi pandemi.
Baca Juga: Hati-hati, Bahaya Dekat dengan Orang Manipulatif, Ini Cara Jitu Menghadapinya
Padahal, situasi ini justru membatasi mobilitas dan ruang-ruang pertemuan fisik antara keduanya. Akan tetapi, keduanya tetap teguh melakukan merger.
“Seluruh merger ini dilakukan bisa dibilang hampir seratus persen online. Ketemu bener-bener fisik antara semua management Tokopedia dan Gojek pertama kali dilakukan dua minggu yang lalu, itu pun hanya top 50 orang Tokopedia dan Gojek,” kata Kevin.
“Sulit atau enggaknya, kita ga pernah mikirin karena situasinya kayak gini dan kita lihat antusiasme untuk menyatukan perusahannya bener-bener ada,” ucapnya.
Dengan demikian, pandemi bukanlah penghalang bagi keduanya bersatu.
Terlebih, William mengungkapkan, kesiapan kedua perusahaan tersebut dalam menghadapi pandemi sudah dilaksanakan lewat Work From Home (WFH) telah dicoba oleh keduanya terlebih dahulu sebelum adanya instruksi oleh pemerintah saat awal pandemi merebak.
“Karena memang talent yang kita miliki juga mancanegara, kami sudah lihat beberapa negara mempraktikan bekerja dari rumah. Jadi kami sudah coba itu terlebih dahulu untuk antisipasi,” ujar William.
Selain WFH, William juga mengungkapkan bahwa keduanya telah mempelajari praktik protokol kesehatan dan best practice dari negara-negara yang sudah mengalami pandemi terlebih dahulu.
Potongan kisah di atas diceritakan melalui podcast Beginu bertajuk “Siasat Gojek dan Tokopedia Bergabung Saat Pandemi”.
Untuk mengetahui kisah lebih lengkap di balik merger Gojek dan Tokopedia dari masing-masing CEO bersama Wisnu Nugroho, dengarkan podcast Beginu di Spotify atau akses melalui tautan berikut https://dik.si/beginu_gojek.
Podcast Beginu dikelola oleh Medio Podcast Network by KG Media yang mengulas pergumulan hidup manusia bersama Wisnu Nugroho, Jurnalis, Penulis, dan Pemimpin Redaksi Kompas.com.
(Fauzi Ramadhan dan Brigitta Bellion)
Baca Juga: Begini Cara Hadapi Body Shaming: Kelola Pola Pikir Positif
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV