> >

Penyakit Alergi: Pengertian, Penyebab, Gejala, Efektivitas Loratadine dan Cetirizine

Advertorial | 10 Februari 2022, 11:42 WIB
Alergi adalah suatu reaksi sistem imun tubuh yang berlebihan terhadap benda asing yang sebenarnya tidak membahayakan tubuh. Beberapa pemicu alergi misalnya hewan misalnya bulu kucing anjing, serangga, tanaman, jamur, makanan, hingga obat. (Sumber: Science Photo Library)

KOMPAS.TV – Alergi adalah suatu reaksi sistem imun tubuh yang berlebihan terhadap benda asing yang sebenarnya tidak membahayakan tubuh. Beberapa pemicu alergi misalnya hewan misalnya bulu kucing anjing, serangga, tanaman, jamur, makanan, hingga obat.

Represenatif PT Lapi Laboratories (LAPI), Dokter Shannia menyebutkan, gejala alergi bisa berbeda-beda pada setiap orang mulai dari ringan hingga berat.

“Gejala ringan misalnya kulit kemerahan, gatal, bersin, hidung tersumbat, tenggorokan terasa gatal, serta mata berair dan gatal. Gejala berat misalnya diare, mual muntah, sesak napas, sulit menelan, mengi, berdebar, sampai hilang kesadaran,” papar dr. Shannia.

Gejala alergi bisa berbeda-beda pada setiap orang mulai dari ringan hingga berat. (Sumber: Dok. LAPI)

Adapun reaksi alergi pada masing-masing orang juga berbeda-beda, di antaranya sebagai berikut.

  • Kulit gatal, gatal-gatal, ruam kulit dan bentol-bentol
  • Mulut jadi jontor
  • Hidung jadi meler, bersin
  • Sesak, batuk
  • Mata merah, berair
  • Susah tidur
  • Mual dan muntah

Dokter Shannia menambahkan bahwa alergi dapat dicegah dan diatasi dengan minum obat golongan antihistamin.

Apa itu antihistamin?

Saat alergi terjadi tubuh akan mengeluarkan zat histamin. Histamin ini akan berikatan dengan reseptor dalam tubuh dan menyebabkan berbagai gejala alergi.

Oleh karena itu, seorang yang mengalami alergi harus diberikan antihistamin. Contoh obat antihistamin adalah Loradatine dan Cetirizine.

Apa beda Loratadine vs Cetirizine?

Loratadine dan Cetirizine adalah obat antihistamin bekerja dengan cara mengatasi efek histamine pada reseptor tubuh yang spesifik.

Loratadine termasuk obat golongan antagonis reseptor histamin H1 generasi kedua yang banyak digunakan untuk mengatasi alergi.

Menurut penelitian, Loratadine dapat mencapai konsentrasi puncak dalam waktu 1-2 jam. Waktu paruhnya yaitu sekitar 10-20 jam, sehingga Loratadine dapat bertahan setidaknya 24 jam. Dengan demikian, dosis Loratadine cukup 1 kali sehari.

Cetirizine tidak boleh digunakan untuk mengobati gatal-gatal yang memar atau melepuh karena alergi.

Baca Juga: Hidung "Meler" Setiap Pagi, Bisa Jadi Rhinitis Alergi

Cetirizine juga mempunyai daya kerja yang pendek sehingga alergi dapat timbul lagi dengan cepat tergantung dari daya tahan tubuh seseorang.

Tidak hanya itu saja, Cetirizine juga mempunyai efek samping seperti kantuk berat, kelelahan yang berlebihan, mulut kering, bisa juga menyebabkan sakit perut.

Dibanding Cetirizine, Loratadine menjadi pilihan yang lebih disarankan untuk mengatasi gejala alergi.

4 Manfaat Loratadine untuk Mengatasi Alergi

1. Mengatasi bersin alergi

Rhinitis alergi adalah alergi yang ditandai dengan bersin-bersin, hidung tersumbat, mata berair dan biasanya disebabkan karena debu, pollen, atau cuaca dingin.

Menurut American Academy of Allergy, Asthma & Immunology (AAAAI) sekitar 10-30 persen populasi dunia memiliki rhinitis alergi. Rhinitis alergi lebih banyak dialami oleh laki-laki daripada wanita.

2. Mengatasi kaligata

Gatal pada kulit beberapa saat setelah makan makanan tertentu, terkena debu atau serangga merupakan salah satu gejala alergi. Gatal muncul disertai dengan bentol berbentuk seperti pulau-pulau yang semakin lama semakin besar.

Baca Juga: Punya Riwayat Penyakit Lambung, Alergi Obat, dan Ada G6PD Sejak Kecil, Apakah Bisa Divaksinasi?

Alergi makanan biasanya terjadi sekitar 8 persen pada anak di bawah usia 5 tahun dan hingga 4 persen pada orang dewasa.

3. Bengkak akibat alergi

Bengkak akibat alergi dapat terjadi pada daerah tangan, kaki, area mata, bibir, lidah dan genital. Bengkak akibat alergi disebut sebagai angioedema. Bengkak akibat alergi dapat terjadi pada saluran pernapasan dan dapat mengancam nyawa.

4. Mata gatal dan berair

Mata terasa gatal dan berair terus menerus paling banyak disebabkan karena alergi. Pemicunya adalah bulu binatang, debu, jamur, make up, atau tetes mata.

Tubuh bereaksi terhadap paparan alergi tersebut dan menyebabkan pelepasan histamin. Selanjutnya, menyebabkan pelebaran pembuluh darah pada mata dan mata menjadi berair dan terasa gatal.

Cara paling mudah agar tidak terjadi alergi adalah kenali alergen dan hindari paparannya. Apabila Anda memiliki riwayat alergi, sebaiknya bawalah obat pribadi anti alergi di dalam tas saat berpergian.

“Saat ini LAPI mengeluarkan kembali salah satu produk terbaiknya dan sesuai dengan keahliannya di bidang alergi yaitu obat anti alergi yang bisa dibeli bebas oleh masyarakat (tanpa resep dokter) yaitu Alerhis,” kata Andy Setiady, Direktur PT Lapi Laboratories.

PT Lapi Laboratories (LAPI) meluncurkan Alerhis, obat anti alergi Loratadine yang bisa dibeli secara bebas. (Sumber: Dok. LAPI)

Perusahaan farmasi terbesar di Indonesia, PT Lapi Laboratories (LAPI) konsisten mengembangkan produk bermutu bagi masyarakat. Berdiri sejak 1974, LAPI yang merupakan singkatan dari Laboratorium Alergen Pertama Indonesia kembali merilis salah satu produk terbaiknya, yaitu obat anti alergi yang bisa dibeli secara bebas.

“PT Lapi laboratories meluncurkan Alerhis, obat anti alergi yaitu Loratadine. Kami berharap Alerhis dapat menjadi salah satu pilihan masyarakat dalam mengatasi gejala alergi. Loratadine dapat menjadi salah satu pilihan untuk mengobati bersin alergi, penyakit kulit karena alergi, bengkak karena alergi. Selain itu jika, dibandingkan dengan jenis anti alergi lain seperti Cetirizine, Loratadine juga tidak menyebabkan kantuk sehingga aman dikonsumsi pagi atau siang hari. Alerhis sudah tersedia di apotek-apotek dan toko obat berizin terdekat,” tutup Heskhel Wijaya, Marketing Manager OTC LAPI.

Penulis : Elva-Rini

Sumber : Kompas TV


TERBARU