Danone-AQUA dan KLHK Jalin Kolaborasi Pembinaan Generasi Muda dalam Pengelolaan Sampah
Advertorial | 2 Februari 2022, 15:21 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melakukan penandatangan kerja sama dengan PT Tirta Investama (Danone-AQUA) dalam Pembinaan Generasi Muda Peduli Pengelolaan Sampah Melalui Program Edukasi “Sampahku Tanggung Jawabku” di Jakarta, Senin (31/1/2022).
Penandatanganan kerja sama dilakukan Cicilia Sulastri, Kepala Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan BP2SDM KLHK dengan Vera Galuh Sugijanto, Vice President General Secretary Danone Indonesia.
Kerja sama ini diharapkan dapat membangun generasi muda yang mau berkontribusi terhadap upaya peningkatan kualitas lingkungan, serta pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
“Generasi muda saat ini dalam beberapa tahun mendatang akan menjadi angkatan produktif dan menjadi pemegang keputusan di berbagai bidang dalam berbagai tingkatan. Sehingga betapa strategisnya membangun generasi muda agar menjadi generasi yang tangguh, berkarakter, kreatif dan siap membela lingkungan Indonesia,” kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BP2SDM) KLHK, Irvan Santosa, dalam sambutannya yang dibacakan Sekretaris BP2SDM KLHK, Ade Palguna Ruteka, usai menyaksikan penandatanganan (31/1/2021).
Baca Juga: Laporan Keberlanjutan Danone Aqua 2019-2020 Raih Anugerah Kategori Emas ASRRAT 2021
Program kerja sama ini diwujudkan melalui penyiapan dan penyebarluasan modul edukasi lingkungan “SAMTAKU: Sampahku, Tanggung Jawabku” untuk siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Atas (SMA) sederajat dengan 4 (empat) tujuan utama.
- Mendorong terwujudnya generasi muda peduli dan berbudaya lingkungan hidup, khususnya dalam pengelolaan sampah.
- Mendorong kontribusi program edukasi Sampahku Tanggung Jawabku (Samtaku) dalam mendukung pembinaan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBLHS)
- Meningkatkan efektifitas pelaksanaan program edukasi Samtaku melalui pembinaan Gerakan PBLHS.
- Mendorong peningkatan nilai tambah warga sekolah pada khususnya dan masyarakat pada umumnya dari pengelolaan sampah.
Langkah ini dilakukan guna meningkatkan integrasi edukasi untuk mendukung Perilaku Ramah Lingkungan Hidup (PRLH) oleh warga sekolah peserta Adiwiyata, serta memperluas sebaran penerapan integrasi SAMTAKU di Indonesia pada umumnya.
“Melalui berbagai kegiatan tersebut, KLHK berupaya meningkatkan kompetensi generasi muda sehingga mampu berperan nyata dan aktif dalam mengendalikan pencemaran dan kerusakan lingkungan, mengelola sumber daya hutan secara lestari, menumbuhkan Job Creation serta nilai ekonomi,” ungkap Ade Palguna.
Selain SAMTAKU, berbagai kegiatan membina generasi muda telah dilaksanakan KLHK, seperti pelatihan perilaku ramah lingkungan bagi peserta didik dan pendidik TK, SD, SMP dan SMA; pelatihan calon Kader LHK; pelatihan Saka Kalpataru dan Saka Wanabakti bagi Pramuka Penegak dan Pandega; pembinaan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan di Sekolah (PBLHS); lomba kreasi dan inovasi di bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan siswa-siswa sekolah Adiwiyata; serta fasilitas untuk generasi muda dalam aksi di bidang lingkungan.
Mengapa generasi muda?
Dalam keterangannya, Ade menjelaskan bahwa jumlah generasi muda terus meningkat, dari 61,83 juta orang pada tahun 2014 menjadi 69,4 juta orang pada tahun 2025.
Indonesia telah memasuki era bonus demografi di mana usia produktif (15-64 tahun) mendominasi jumlah penduduk di dalam negeri.
Penulis : Elva-Rini
Sumber : Kompas TV