Waspada Varian Delta, Ini Cara Tingkatkan Daya Tahan Tubuh Anak
Brandsight | 28 Juli 2021, 13:02 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Kasus positif SARS-CoV-2 atau Covid-19 mengalami lonjakan sejak pertengahan Juni 2021. Lonjakan ini ditengarai dengan masuknya varian Delta yang penyebarannya sangat cepat.
Berbeda dengan varian sebelumnya yang lebih banyak menyerang orangtua dan lansia, varian Delta ternyata banyak menyerang anak-anak. Kondisi inilah yang perlu menjadi perhatian orangtua terutama di tengah peringatan Hari Anak Nasional tahun ini.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia periode 2014-2019, Prof. Dr. dr. Nila F. Moeloek SpM (K) mengungkapkan, lonjakan tertular Covid-19 terjadi sangat besar pada segmen anak-anak, mulai dari bayi hingga remaja.
“Banyak orangtua yang masih bekerja di luar dan membawa virus, tetapi anak-anak juga bisa menularkan. Dulu angka kematian anak sekitar 2 persen, tapi sekarang naik menjadi 3–5 persen. Kurang lebih 300.000 anak yang meninggal,” ungkap Prof. Nila.
Menurut Prof. Nila, hal ini bisa terjadi karena berbagai faktor, di antaranya belum meratanya vaksin untuk orang dewasa dan belum adanya vaksin untuk anak-anak di bawah usia 12 tahun.
“Salah satu faktor, kita belum mencapai herd immunity. Tahap 1 baru 36,2 juta orang, sedangkan tahap 2 masih 15 juta orang. Sedangkan yang harus kita vaksin 180 juta dari total penduduk Indonesia. Emergency yang diutamakan waktu itu nakes dan lansia karena terbukti menyebabkan angka kematian yang tinggi, untuk anak-anak penelitiannya belum ada. Tapi kita bersyukur sudah ada yang untuk 12 ke atas,” papar Prof. Nila.
Namun di samping itu, hal lain yang perlu diperhatikan adalah protokol kesehatan orangtua. Pasalnya, orangtua yang masih bekerja dan beraktivitas di luar rumah dapat membawa penularan kepada anak.
Terlebih, setelah diketahui bahwa angka kesadaran masyarakat terhadap kesehatan di Indonesia masih sangat rendah. Menurut Prof. Nila, jumlah orang Indonesia yang sadar akan kesehatan hanya 20 persen.
Padahal dalam kondisi saat ini, dibutuhkan kesadaran tinggi terhadap protokol kesehatan, terutama bagi orangtua yang memiliki anak-anak.
“Nakes itu garda terbelakang, kalau sakit baru kita minta tolong. Masyarakat sendiri yang harus melakukan pencegahan di sini, ini sekali yang sukar diubah. Berdasarkan data baru 20 persen dari jumlah orang Indonesia yang sadar akan kesehatan,” paparnya.
Orangtua sebagai garda depan pencegahan
Public figure yang dikenal sering berbagi cerita parenting di media sosial, Franda, ikut menanggapi tingginya risiko anak-anak terkena SARS-CoV-2 varian Delta. Menurutnya, orangtua harus lebih peduli terhadap kesehatan untuk dapat melindungi keluarga dan anak-anak di rumah.
Pasalnya, anak-anak seperti anaknya, Zylvechia Ecclesie Heckenbucker atau sering dipanggil Vechia yang berusia tiga tahun, belum memiliki sistem kekebalan tubuh sempurna sehingga rentan terkena salesma.
Untuk diketahui, selesma merupakan salah satu jenis infeksi saluran napas bagian atas (ISPA) yang sering menyerang anak. Gejala ini kerap ditemui pada balita.
Namun setelah adanya Covid-19 varian Delta yang memiliki gejala mirip, Franda menilai orangtua perlu ekstra memperhatikan kondisi kesehatan dan daya tubuh anak dari asupan yang mereka terima, mengingat anak-anak belum bisa mendapat kekebalan dari vaksin.
“Kalau ngomongin daya tahan tubuh, yang paling utama pasti dari asupan dan nutrisi. Saya sebagai ibu dan istri di rumah, memastikan nutrisi keluarga terpenuhi. Makanannya saya tambahkan sayur, buah, dan susu juga,” kata Franda.
Dalam memilih asupan untuk Vechia, Franda memperhatikan detail nutrisi yang terkandung di dalamnya. Selain nutrisi yang diperoleh langsung dari buah dan sayur, Franda juga memberikan nutrisi tambahan dari susu formula yang baik untuk saluran cerna.
Lanjut Franda, dirinya juga mengincar kandungan vitamin lengkap dari susu formula untuk membantu tumbuh kembang dan kecerdasan buah hatinya.
Apalagi, Franda memiliki kekhawatiran dengan pertumbuhan Vechia di tengah kondisi yang mengharuskan sang anak tetap berada di rumah tanpa ada sosialisasi dari teman sebaya. Karena itu, penting untuk mencari kebutuhan tambahan dari susu formula yang dikonsumsi Vechia.
“Aku pilih susu formula yang dilengkapi dengan Probiotik Triple Bifidus, vitamin C, D, E, dan DHA untuk membantu kecerdasan dan tumbuh kembang Vechia yaitu susu Morinaga. Selain itu, untuk menjaga daya tahan tubuh Vechia di masa seperti sekarang ini, susu Morinaga juga bisa menjaga saluran cerna Vechia. Karena kalau saluran cernanya sudah baik, tentunya penyerapan nutrisi dari makanan bisa optimal yang akan mendukung daya tahan tubuhnya. Ini semua harus dilakukan karena Waktu Tidak Bisa Kembali,” jelas Franda.
Penulis : Elva-Rini
Sumber : Kompas TV