Kemenkeu Dorong Peningkatan Peran PT SMI dalam Pembiayaan Pembangunan dan Pemulihan Ekonomi
Advertorial | 15 April 2021, 17:04 WIBLebih jauh menurut Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kemenkeu, Rionald Silaban yang hadir sebagai narasumber dalam webinar tersebut, PT SMI telah menjalankan tugas sebagai SMV dengan baik sebagai pelaksana program PEN, sehingga kapasitas PT SMI perlu ditingkatkan melalui adanya PP 53/2020.
Menurutnya, salah satu yang didorong oleh Kemenkeu khusus untuk PT SMI adalah peningkatan balance sheet untuk bisa lebih berperan sebagai katalis proyek-proyek infrastruktur, contohnya proyek infrastruktur yang terkait green economics, seperti geothermal yang dananya berupa hibah dan disalurkan melalui PT SMI.
PT SMI juga diharapkan bisa menjadi semacam national development bank yang menjadi kepanjangan tangan Kemenkeu untuk membantu Pemda terkait development program di daerah.
Peran PT SMI Dalam Penguatan Infrastruktur
Sejak vaksin mulai didistribusikan pemerintah di awal 2021, optimisme terhadap pemulihan ekonomi terus mengalami peningkatan. hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi yang meningkat di negara-negara maju, seperti Amerika Serikat (3,1 %), Inggris (5,9 %) dan Kanada (5,2 %).
Peningkatan pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh kegiatan konsumsi dan investasi juga diprediksi akan dialami oleh negara-negara di kawasan Asia, seperti Tiongkok (8,2%), Singapura (5%), serta Indonesia (5%).
Terkait hal ini, pakar ekonomi Universitas Indonesia yang juga mantan Menteri Keuangan RI periode 2013-2014, Muhammad Chatib Basri, mengingatkan kita untuk jangan terlalu terkejut dengan fenomena ini.
Baca Juga: Dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Naik 20%, Ini Sektor yang Diprioritaskan
Sebab, kurva ekonomi telah mencapai rock bottom atau titik terendah sehingga kemungkinan pertumbuhan menjadi cukup besar. Hal tersebut terkait dengan adanya pembatasan aktivitas masyarakat yang berdampak pada perekonomian nasional. Jika aktivitas publik sudah kembali normal, dampaknya akan cukup besar terhadap pegerakan ekonomi.
M. Chatib Basri, yang juga menjadi narasumber dalam webinar, menambahkan bahwa yang menjadi masalah adalah dampak setelah pandemi karena ekonomi akan terus membaik namun ada dampak pada ketimpangan ekonomi.
Hal tersebut terjadi karena adanya perbedaan antara dua kelompok masyarakat yang semakin tidak tersamarkan, yaitu kelompok yang akan bertahan adalah mereka yang punya akses tehadap teknologi digital, keuangan atau investasi, serta infrastruktur. Sementara itu, kelompok yang tidak memiliki akses ke hal-hal tersebut akan tersisihkan.
Oleh karena itu, peran infrastruktur menjadi sangat penting penting karena tidak banyak yang menyadari bahwa yang paling menanggung beban dari tidak tersedianya infrastruktur adalah kelompok masyarakat miskin, contohnya mereka harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk membeli air akibat tidak tersedianya infrastruktur air bersih yang memadai seperti yang terjadi di kota-kota besar.
Senada dengan itu, Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara mengatakan ketimpangan akibat pandemi akan menjadi tantangan yang harus segera ditangani. PT SMI sebagai SMV Kementerian Keuangan dapat lebih jauh berperan dan diharapkan dapat lebih aktif bersinergi dengan BUMN lain dalam menambah modalitas untuk mempercepat pelaksanaan penugasan dan memperkaya aspek variasi pekerjaan PT SMI.
Menurut Wakil Menteri Keuangan dalam penyampaian kata penutup di webinar "Sinergi Memulihkan Negeri", PT SMI diharapkan dapat melihat potensi kerja sama dan bersinergi dengan pihak swasta karena private sector development juga merupakan fokus yang harus juga digarap bersama, terutama dalam upaya-upaya pemulihan ekonomi.
Penulis : Elva-Rini
Sumber : Kompas TV