Kompas TV zona inspirasi
advertorial

Peringati HPSN, Yayasan WINGS Peduli dan Seniman Lokal Ubah Sampah Jadi Karya Seni Kontemporer

Kompas.tv - 4 Maret 2025, 15:01 WIB
peringati-hpsn-yayasan-wings-peduli-dan-seniman-lokal-ubah-sampah-jadi-karya-seni-kontemporer
Yayasan WINGS Peduli berkolaborasi dengan Artopologi dan Ayu Murti, seniman asal Jogja yang memiliki minat pada lingkungan, menciptakan karya seni kontemporer dari limbah plastik (Sumber:WINGS)
Penulis : Iman Firdaus

 

JAKARTA, KOMPAS.TV- Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), Yayasan WINGS Peduli berkolaborasi dengan Artopologi dan Ayu Murti, seniman asal Jogja yang memiliki minat pada lingkungan, menciptakan karya seni kontemporer dari limbah plastik. Inisiatif ini merupakan upaya Yayasan WINGS Peduli dengan memanfaatkan medium kreatif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memilah sampah dari rumah, sebagai bagian dari kampanye #PilahDariSekarang. 

“Seni adalah medium universal untuk menyampaikan pesan mengenai pentingnya memilah sampah dari rumah untuk mengurangi penumpukan. Melalui karya ini, kami ingin menginspirasi masyarakat bahwa limbah plastik dapat diubah menjadi sesuatu yang bernilai dan bermakna. Karena kami percaya, kolaborasi adalah kunci pengelolaan sampah yang berkelanjutan,” ungkap Sheila Kansil, Perwakilan Yayasan WINGS Peduli.

Karya Seni Manfaatkan Plastik dari Kampanye #PilahDariSekarang 

Bersama Artopologi dan Ayu Murti, Yayasan WINGS Peduli menghadirkan dua karya seni abstrak yang menyampaikan pesan lingkungan, di antaranya:

1.    Autonomous Recycle – Karya yang terdiri dari dua panel berdimensi 100x100 cm ini menggambarkan siklus hidup sampah dari aktivitas manusia, kembali ke lingkungan, lalu berputar ke kehidupan manusia lainnya.

2.    Beyond the Ocean Waste – Karya yang terdiri dari enam panel dengan berbagai ukuran yang membentuk jukstaposisi pohon bakau, ikan, dan terumbu karang, mengandung pesan bahwa kehidupan manusia bergantung pada keanekaragaman hayati di sekitarnya. 

Karya pertama berjudul Autonomous Recycle, menggambarkan siklus hidup sampah dari manusia, ke lingkungan, dan kembali pada manusia (Sumber:WINGS -)

Kedua karya ini terbuat dari limbah plastik jenis PET dan HDPE yang diolah dengan teknik mixed media. Plastik dikumpulkan dari masyarakat anggota Bank Sampah B.I.A Surabaya, binaan Yayasan WINGS Peduli, dan mitra pelapak di Jakarta Timur. Setelah terkumpul, plastik HDPE dicacah menjadi bagian yang lebih kecil dan plastik PET dibersihkan dari sisa produk, pasir, maupun debu. Plastik-plastik tersebut kemudian di-press dengan suhu tertentu sesuai dengan jenis plastiknya menjadi lempengan plastik yang siap dipotong dan didesain sedemikian rupa. 

Baca Juga: Lukisan Yos Suprapto Gagal Dipamerkan, Tiga Pihak Tak Capai Titik Temu Setelah Diskusi

Ayu Murti, mengatakan, “Bagi saya, sampah dan seni adalah dua hal yang berbeda namun saling melengkapi. Karya yang tercipta dari kolaborasi saya bersama Yayasan WINGS Peduli menunjukkan bahwa setiap pihak memiliki posisi dan peran masing-masing untuk melakukan hal positif. Saya berharap kedua karya ini dapat menginspirasi semua pihak, agar lebih peduli terhadap lingkungan dan memahami bahwa keberlanjutan lingkungan hidup, seni, dan budaya membutuhkan dukungan semua pihak, termasuk komunitas seni seperti kami,” ungkapnya.


 

Baca Juga: Meski Sudah Setengah Abad Wafat, Pablo Picasso Jadi Raja Lelang Karya Seni Dunia 10 Tahun Terakhir

Kolaborasi bersama komunitas seni ini merupakan bagian dari kampanye #PilahDariSekarang, yang telah diluncurkan sejak tahun 2023 untuk membentuk ekosistem pengelolaan sampah dari hulu ke hilir yang berbasis komunitas. Di tingkat hulu, Yayasan WINGS Peduli mengajak masyarakat untuk mengurangi dan mengelola sampah dari sumbernya melalui sosialisasi dan kelas pemilahan sampah. Di tingkat tengah, komunitas Bank Sampah dibina untuk menyosialisasikan, mengumpulkan, memilah, dan menyetorkan sampah ke pengelola sampah terdekat terdekat. Lalu di tingkat hilir, Yayasan WINGS Peduli berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendaur ulang sampah menjadi nilai baru, salah satunya bersama Artopologi serta aksi bersih di sungai, pantai, laut, dan lingkungan sekitar di berbagai daerah di Indonesia.

Beyond the Ocean Waste – Karya yang terdiri dari enam panel dengan berbagai ukuran yang membentuk jukstaposisi pohon bakau, ikan, dan terumbu karang, mengandung pesan bahwa kehidupan manusia bergantung pada keanekaragaman hayati di sekitarnya.(Sumber:WINGS-)

Melalui kampanye #PilahDariSekarang dan berbagai inisiatif lainnya, Yayasan WINGS Peduli berkomitmen untuk menciptakan ekosistem pengelolaan sampah yang holistik. Langkah ini sejalan dengan misi #WINGSPeduliLingkungan untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik.

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x