Kompas TV advertorial
advertorial

City of Love: Kolaborasi Spektakuler Hanung Bramantyo dan Seniman Ternama

Kompas.tv - 12 Februari 2025, 13:15 WIB
city-of-love-kolaborasi-spektakuler-hanung-bramantyo-dan-seniman-ternama
Musikal Sinematik City of Love akan digelar bertepatan dengan bulan kasih sayang pada 14, 15, dan 16 Februari 2025 di Plenary Hall, Jakarta International Convention Center, Jakarta. (Sumber: Dok. City of Love)
Penulis : Adv Team

KOMPAS.TV — Perayaan cinta adalah sebuah perjalanan mencari makna, yang sejatinya hadir di sepanjang perjalanan itu sendiri—bukan sekadar penemuan di akhir kisah. Cinta bukan hanya tujuan, tetapi juga sebuah perjalanan yang harus dirayakan.

Inilah tema yang diangkat dalam Musikal Sinematik City of Love, yang akan digelar bertepatan dengan bulan kasih sayang pada 14, 15, dan 16 Februari 2025 di Plenary Hall, Jakarta International Convention Center, Jakarta.

Kisah ini mengikuti perjalanan cinta sepasang muda-mudi, Sandya dan Kala, yang harus menghadapi tantangan karena hubungan mereka tidak direstui. Konflik ini berakar pada masa lalu kedua orang tua mereka, Badai dan Kasih.

Musikal sinematik City of Love disutradarai oleh Hanung Bramantyo, yang berkolaborasi dengan Agus Noor. Pertunjukan ini didukung oleh penata musik Tohpati, penulis naskah Titin Watimena, serta pengarah artistik panggung Taba Sanchabactiar, bersama sejumlah seniman lainnya.

Deretan pemainnya terdiri dari para talenta muda berbakat seperti Devano, Maesha Kanna, dan Agatha Priscilla, serta artis multi talenta seperti Marcel, Lukman Sardi, Andien, dan Aming. City of Love juga menghadirkan para bintang senior, di antaranya Widyawati, Niniek L. Karim, Marini, dan Yanti Airlangga.

Bagi Hanung Bramantyo, proyek ini menjadi momen istimewa yang menandai kembalinya ke dunia teater—dunia yang pernah ia tekuni saat tinggal di Yogyakarta dan berinteraksi dengan seniman teater di sana.

“Rasanya seperti pulang ke rumah sendiri. Dunia panggung harus diselamatkan, dan saya akan all out,” ujar Hanung di Gedung Serbaguna Senayan, Jakarta. Ia menambahkan bahwa City of Love mengintegrasikan unsur teater dan sinema, menciptakan pengalaman baru yang memikat.

“Ini drama musikal yang dekat dengan dunia saya, yaitu sinema. Maka lahirlah musikal sinematik,” tambah Hanung.

Mengambil latar era 1930-an dengan sentuhan modern, City of Love menghadirkan kisah penuh makna tentang perjalanan cinta, keluarga, dan kehidupan.

Musikal sinematik ini diproduksi oleh Warisan Budaya Indonesia Foundation, sebuah yayasan yang dikenal memiliki kepedulian terhadap pelestarian dan pengembangan budaya Indonesia.

“Ini memang sudah menjadi cita-cita saya sejak lama, mempertemukan nama-nama besar seperti Mas Hanung, Lukman Sardi, Marcell Siahaan, Devano, dan lainnya. Kami ingin menciptakan kolaborasi yang menghadirkan pertunjukan agar semua bisa ikut jatuh cinta,” ujar Yanti Airlangga, Ketua Umum WBI Foundation, yang juga menjadi produser sekaligus turut berperan dalam musikal ini.

Diharapkan, City of Love bisa menjadi terobosan baru dalam kreasi drama musikal, yang tidak hanya menyajikan musik dan drama yang dikemas dengan indah, tetapi juga didukung sentuhan artistik dalam setiap instalasinya. Dengan demikian, penonton seakan diajak masuk ke dalam cerita yang menghanyutkan.

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV




KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x