> >

Proses Pembuatan Tenun Ulos Tradisional dari Pewarna Alami di Desa Papande

Vod | 13 Agustus 2024, 16:29 WIB

SUMUT, KOMPAS.TV - Ulos merupakan kain tenun ciri khas dari Suku Batak. Dalam pembuatannya, ulos ada yang ditenun secara tradisional maupun secara modern dengan menggunakan mesin.

Saat ini, perajin tenun ulos tradisional bisa ditemukan di kawasan Danau Toba. Tepatnya di Desa Papande, Pulau Sibandang, Kabupaten Tapanuli Utara.

Menuju Desa Papande, kita bisa menyeberangi Danau Toba menggunakan kapal penyeberangan selama sepuluh menit, dari Pelabuhan Muara.

Hampir 80 persen wanita di Desa Papande, berprofesi sebagai perajin tenun ulos tradidisonal. Mereka belajar secara turun menurun. Uniknya lagi mereka menggunakan bahan alami dari Pohon Ketapang untuk mewarnai benang.

Untuk membuat satu motif ulos para perajin ini memerlukan waktu sekitar satu bulan, mulai dari pewarnaan benang, penentuan motif, dan penenunan.

Dari motif yang sama, mereka bisa membuat tiga sampai lima pasang ulos yang terdiri dari sarung dan selendang.

Lamanya proses pembuatan karena menenun ulos secara tradisional ini harus detail.

Adapun, motif ulos yang mereka kerjakan yaitu jenis Ulos Harungguan yang dahulu hanya dipakai oleh para raja-raja.

Sementara untuk penjualan, para perajin tidak perlu ikut langsung memasarkan kepada konsumen.

Karya ulos mereka langsung dijual ke galeri milik pemerintah kabupaten tanpa menunggu harus ada pembelinya.

Sepasang ulos untuk selendang dan sarung dijual dengan harga Rp2,5 juta hingga Rp3,5 juta.

#ulos #batak

Penulis : kharismaningtyas

Sumber : Kompas TV


TERBARU