> >

'All Eyes On Rafah' Israel Bombardir Kamp Pengungsi di Rafah, 50 Warga Sipil Tewas!

Vod | 30 Mei 2024, 16:30 WIB

RAFAH, KOMPAS.TV - Para pengungsi Palestina meninggalkan Kota Selatan Gaza, Rafah. Eksodus ini menyusul serangan baru Israel yang menewaskan puluhan orang di Rafah pada Minggu, (26/5/2024) lalu.

Sedikitnya, 50 orang meninggal dunia dan lebih dari 200 orang pengungsi mengalami luka akibat serangan udara Israel ke Kota Rafah. 

Serangan Israel di Kamp Pengungsi Palestina telah memicu kemarahan masyarakat internasional.

Amerika Serikat dan sekutu dekat Israel lainnya telah memperingatkan agar tidak melakukan serangan besar-besaran di Kota Rafah.

Mahkamah Internasional juga telah meminta Israel untuk menghentikan serangannya di Rafah, namun Israel tidak menggubris.

Meningkatnya serangan Israel di Kota Selatan Rafah telah membuat pengiriman bantuan tidak mungkin melewati penyeberangan di Rafah. Padahal Rafah merupakan sumber utama bahan bakar dan makanan yang masuk ke Gaza.

Israel memang membuka penyaluran bantuan melalui Kerem Shalom. Meski begitu, menurut organisasi kemanusiaan, operasi militer Israel mempersulit perjalanan untuk mengambil bantuan dari Karem Shalom untuk didistribusikan.

PBB menghentikan distribusi makanan di Kota Rafah, Gaza Selatan karena kurangnya pasokan dan situasi keamanan yang memburuk akibat meluasnya operasi militer Israel.

Otoritas Kesehatan Gaza menyebut jumlah warga sipil Palestina yang tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza mencapai 36.000 orang.

Dalam 24 jam terakhir, Tentara Israel membunuh 66 warga Palestina, sementara 383 lainnya mengalami luka-luka.

Pesawat tempur dan drone Israel mengebom 75 target di Gaza.

Otoritas Palestina terpaksa menutup salah satu rumah sakit yang masih berfungsi di Gaza karena ada operasi militer di wilayah itu.

Baca Juga: Hamas Minta Perang di Gaza Berhenti, Ditukar Pembebasan Sandera tapi Ditolak Kabinet Perang Israel

#alleyesonrafah #israel #freepalestine

Penulis : Shinta-Milenia

Sumber : Kompas TV


TERBARU