Penjelasan Lengkap TNI AL, Atas Meninggalnya Lettu Eko yang Diduga Bunuh Diri
Vod | 21 Mei 2024, 12:38 WIBJAKARTA, KOMPASTV – TNI Angkatan Laut akhirnya buka suara atas kasus kematian Letnan Satu Dokter Eko Damara.
Lettu Eko Damara disebut bunuh diri karena depresi akibat terlilit hutang.
Komandan Korps Marinir TNI AL Mayjen Endi Supardi mengatakan Lettu Eko damara tewas pada 27 April 2024 dengan menembak kepalanya menggunakan senapan.
Peristiwa terjadi di sebuah ruangan kesehatan yang berada di pos komando taktis di daerah papua pegunungan.
"Tadi kami tidak sampaikan almarhum bunuh diri tapi teman-teman wartawan juga sudah tahu duluan," kata Komandan Korps Marinir TNI AL Mayjen Endi Supardi.
"Sebelumnya (almarhum) banyak googling masalah judi online, download aplikasi judi online. Jadi nyambung kenapa yang bersangkutan bunuh diri. Utang almarhum cukup lumayan, di sini ada catatan. Dari teman kedokterannya juga ada sesama dokter, ada dua, teman satgas ada, bank BRI ada, Bank Woori juga ada. Artinya beliau tak sanggup kembalikan, sempat mengelabui dinas, alasannya untuk menutup yang di satuan sebelumnya, ternyata tidak dibayarkan juga. Malah dimasukkan ke rekening BRI yang baru. Akhirnya uang itu tidak berbentuk barang, karena di satgas pun tidak beli apa-apa, di keluarga pun tidak terima apa-apa, digunakan untuk judi online," jelasnya.
Komandan Korps Marinir TNI AL Mayjen Endi mengaku sangat kecewa dengan langkah tindakan almarhum.
"Karena kita di sana sedang fokus menangani sparatis, memerangi yang sekarang disebut OPM atau KKB. Semua fokus ke sana, dan di akhir penugasan itu kita ekstra hati-hati, karena saat itu prajurit lengah," tutur dia.
Video Editor: Agung
#lettueko #tnial #korpsmarinir
Baca Juga: Ayah Perwira TNI AL Eko Damara Temukan Luka di Jasad Anaknya, Curiga Bukan Bunuh Diri
DISCLAIMER: Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Penulis : Yuilyana
Sumber : Kompas TV