Potensi Gesekan Rivalitas Partai Usai Prabowo Rangkul Kawan Baru Koalisi
Vod | 30 April 2024, 20:07 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka belum mau buka suara mengenai susunan Kabinet Pemerintahan Prabowo mendatang termasuk berapa komposisi antara kader partai dan profesional.
Soal peluang PKS bergabung ke dalam pemerintahan Prabowo, Gibran hanya tersenyum dan bilang Prabowo yang akan menjawabnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono juga menyinggung langkah presiden terpilih Prabowo yang merangkul partai politik di luar koalisi.
Kata AHY, koalisi bukan soal besar-besaran tapi penting menjaga soliditas agar koalisi tak rontok di tengah jalan.
Pernyataan AHY muncul sehari sebelum Ketua Umum Nasdem Surya Paloh menemui Prabowo di kediamannya di Kertanegara, Jakarta Selatan.
Meski Pemerintahan Prabowo-Gibran baru akan dilantik 6 bulan lagi, koalisi besar Presiden terpilih Prabowo Subianto rawan gesekan.
Potensi gesekan bersumber dari manuver Prabowo yang merangkul partai politik di luar koalisinya. Sementara ada partai di di dalam koalisinya yang terlibat rivalitas dengan partai politik yang akan masuk. Terbaru adalah soal keberatannya Partai Gelora terhada rencana PKS masuk koalisi.
Bagaimana Prabowo mengatasi potensi gesekan di koalisi gemuknya? Apakah bagi-bagi kursi kabinet bisa menjadi insentif untuk membuat solid koalisi atau justru urusan kursi kabinet memperparah gesekan?
Mari kita bahas bersama anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Andre Rosiade dan Pengamat Politik Adi Prayitno.
Baca Juga: PBNU Akan Kawal Pemerintahan Prabowo, PDIP: Kita Semua NU
#koalisiprabowo #praboworangkulparpol #pks
Penulis : Shinta-Milenia
Sumber : Kompas TV