Respons PDIP, KPU Bantah Ada Algoritma 'Penguncian Suara' Ganjar-Mahfud di 17 Persen
Vod | 9 Maret 2024, 15:38 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menyebut ada algoritma yang sengaja digunakan untuk menghalangi perolehan suara Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Akibatnya suara Ganjar-Mahfud hanya bisa menembus maksimal 17 persen.
Menurut Hasto hal itu ia ketahui setelah bicara dengan sejumlah pakar IT.
Dari hasil temuan pakar tersebut ditemukan juga gangguan siber dalam proses unggah form C1 hingga penjegalan pada data hitung cepat atau quick count.
Untuk itu Hasto meminta perlu dilakukan audit forensik dan meta.
Soal adanya temuan penggelembungan suara untuk parpol tertentu, Partai Gerindra menilai kini setiap partai saling menuduh soal penggelembungan suara.
Namun Gerindra yakin jenjang kontrol dalam pemilu sudah ketat sehingga jika ditemukan pelanggaran, Bawaslu di daerah akan memproses.
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani menilai dugaan penggelembungan suara, harusnya ditemukan Bawaslu di semua tingkatan.
Bahkan menurutnya, jika ada unsur pidana bisa diproses di Sentra Penegakan Hukum Terpadu.
Komisi Pemilihan Umum menyangkal pernyataan yang menyebut ada upaya 'penguncian suara' pasangan Ganjar-Mahfud di angka 17 persen.
Ketua KPU Hasyim Asyari memastikan hasil rekapitulasi suara berdasarkan penghitungan suara berjenjang dari TPS.
Menurut Hasyim, yang menentukan hasil suara para peserta pemilu murni ada pada keputusan pemilih.
KPU tak bisa mengontrol ataupun menargetkan jumlah pemilih yang hadir di TPS.
Hingga hari ini, jumlah data masuk real count KPU untuk pemilu presiden, hampir 78 persen.
Dengan rincian perolehan, pasangan Anies-Imin, sebanyak 24,49 persen.
Pasangan Prabowo-Gibran mencapai 58,82 persen dan pasangan Ganjar-Mahfud sebanyak 16,68 persen.
Baca Juga: Hasto PDIP: Ada Algoritma yang Sengaja Halangi Perolehan Suara Ganjar-Mahfud
#hasto #algoritmasuara #ganjarmahfud
Penulis : Aisha-Amalia-Putri
Sumber : Kompas TV