Harga Bahan Baku Mahal, Perajin Kue Dodol Keranjang Turunkan Jumlah Produksi
Vod | 2 Februari 2024, 18:10 WIBPURWAKARTA, KOMPAS.TV - Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, jelang tahun baru imlek kali ini, perajin kue dodol keranjang atau dodol china rumahan di Purwakarta, Jawa Barat, mengeluhkan sepi pesanan.
Jika biasanya mereka sibuk memproduksi kue khas tahun baru imlek.
Namun tahun ini mereka harus menurunkan produksinya.
Seperti di rumah produksi ke keranjang milik Hayati, di Gang Aster, Kelurahan Nagri Kaler, Kecamatan Purwakarta, Jawa Barat, para pekerja sudah mulai beraktivitas sejak pagi.
Para karyawan sibuk dengan mengayak terigu, kemudian mengaduk adonan untuk selanjutnya dimasukan ke cetakan kue keranjang.
Setelah itu dikukus selama 16 jam, dan kue keranjang pun siap untuk dipasarkan.
Baca Juga: Pasar Atom Surabaya Diserbu Warga Belanja Perlengkapan Imlek!
Dodol atau kue keranjang Hayati merupakan salah satu kue keranjang yang sudah ada sejak tahun 1980-an di Purwakarta.
Namun amat disayangkan, produksi kue keranjang jelang tahun baru imlek tahun 2024 ini mengalami penurunan dibanding tahun lalu.
Pada tahun lalu Hayati bisa memproduksi sebanyak 2 hingga 3 ton tepung beras ketan.
Namun akibat sepinya pesanan, saat ini Hayati hanya memproduksi kurang dari 1 ton tepung beras ketan.
Penurunan permintaan ini disebabkan karena mahalnya harga bahan baku dan tingginya persaingan.
Kue keranjang buatan Hayati ini, biasanya dipasarkan ke toko-toko di Purwakarta, Cikampek, Karawang hingga Bandung.
Untuk menikmati kue keranjang milik Hayati anda perlu merogoh kocek sebesar Rp40 ribu sampai Rp45 ribu per kilogram.
Penulis : Dea-Davina
Sumber : Kompas TV