> >

Istana Buka Suara soal Pantun Butet yang Dinilai Hina Jokowi

Vod | 30 Januari 2024, 18:08 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Pada Selasa (30/01) siang, tiga kelompok relawan pendukung Presiden Joko Widodo mendatangi Mapolda DIY untuk melaporkan Butet.

Para pelapor menuding Butet sengaja menghina Presiden Joko Widodo di hadapan masyarakat umum dengan menggunakan kata-kata yang tidak pantas.

Sebagai kelompok yang menyatakan dukungannya pada pasangan Capres Cawapres Nomor Urut Dua, para pelapor mendapat pendampingan hukum dari tim kampanye daerah Prabowo-Gibran.

Ketua Kordinator Bidang Hukum dan Advokasi Tim Kampanye Daerah Prabowo-Gibran, Romi Habie menyebut butet dilaporkan dengan pasal pencemaran nama baik dan perbuatan tidak menyenangkan.

Para pelapor juga mengajukan sejumlah saksi yang melihat langsung Butet saat membacakan pantun, serta melampirkan rekaman video saat itu.

Sebelumnya, Butet Kertaradjasa membacakan pantun dengan sindiran dan umpatan kepada Jokowi saat kampanye akbar pasangan Capres Cawapres Nomor Urut Tiga, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Alun-Alun Wates, Kulon Progo, Yogyakarta pada (28/01) lalu.

Istana angkat bicara soal pantun dengan kalimat umpatan yang dilontarkan budayawan Butet Kertaradjasa.

Koordinator Staf Khusus Presiden, Arie Dwipayana bilang Presiden Jokowi bersikap biasa saja karena telah terbiasa menerima ujaran kebencian, hoaks hingga fitnah sejak pemilu 2014 lalu.

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menyebut sindiran Butet Kartaredjasa kepada Jokowi adalah cara budayawan memberi kritik.

Hasto bilang kritik Butet itu muncul karena presiden menunjukkan keberpihakan kepada calon tertentu.

Baca Juga: Jelang Debat Terakhir, TPN Ganjar-Mahfud Minta Masukan dari Butet Kartaredjasa dan Budayawan

#jokowi #Butet Kertaradjasa #pantunbutet

Penulis : Aisha-Amalia-Putri

Sumber : Kompas TV


TERBARU