Heboh Isu 204 Juta Data Pemilih di KPU Bocor, Begini Kata Pakar Telekomunikasi Ruby Alamsyah
Vod | 29 November 2023, 18:04 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Jagat maya dihebohkan dengan dugaan bocornya 204 juta data pemilih di situs resmi milik KPU.
Dugaan kebocoran data KPU diungkap akun X milik Founder Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto.
Data yang diklaim milik KPU ini dibocorkan oleh akun bernama Jimbo di Breachforums pada 27 November.
Peretas Jimbo, juga melampirkan 500 ribu sampel data pemilih hingga yang berada di luar negeri mulai dari NIK, tanggal lahir hingga alamat.
Jimbo mengklaim memiliki lebih dari 250 juta data pemilih dan dijual sebesar 74 ribu dolar Amerika Serikat atau Rp1,14 miliar.
Ketua Komisi Pemilihan Umum, Hasyim Asyari angkat bicara soal dugaan kebocoran data daftar pemilih tetap atau DPT pada pemilu 2024.
Hasyim mengaskan, saat ini KPU bersama Bareskrim, BSSN dan Kominfo tengah menelusuri kebenaran informasi tersebut.
Kominfo juga merespons soal dugaan kebocoran data pemilih di situs resmi KPU.
Kominfo telah menerjunkan Direktorat Jenderal Aptika untuk menelusuri dugaan kebocoran data tersebut.
Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Golkar, Dave Laksono akan menanyakan pada Kominfo soal dugaan kebocoran data pemilih dalam rapat dengar pendapat sore ini.
DPR akan meminta keterangans sejauh mana dampak kebocoran data ini pada tahapan pemilu.
Pakar Keamanan Siber Lembaga Riset Keamanan Siber Indonesia Cissrec, Pratama Persadha meyarankan KPU memprioritaskan keamanan informasi teknologi pasca data pemilih diretas.
Pratama khawatir, data pemilih yang bocor dimanfaatkan untuk black campaign.
Pasalnya, kebocoran data pemilih ini akan berdampak pada masyarakat apabila disalahgunakan khsususnya di waktu pemilu 2024.
Baca Juga: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Buka Suara Terkait Dugaan Data Pemilih di Pemilu 2024 Bocor
#datapemilihbocor #kpu #pemilu2024
Penulis : Aisha-Amalia-Putri
Sumber : Kompas TV