Ayah David Berharap Keterangan Dokter Saraf jadi Pertimbangan Hakim
Vod | 21 Juli 2023, 13:35 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Penganiayaan oleh terdakwa Mario Dandy, membuat David Ozora, mengalami luka di saraf otak, yang bersifat permanen.
Dokter spesialis saraf yang menangani David menyatakan, David tak bisa pulih 100 persen.
Jaksa penuntut umum menghadirkan Dokter Spesialis Saraf, yang merawat David selama 50 hari lebih, di Rumah Sakit Mayapada.
Dalam kesaksiannya, dokter mengungkap, saat tiba di rumah sakit pasca dianiaya Mario, kondisi David babak belur, dan tak sadarkan diri.
Paru-paru David juga mengalami masalah, sehingga pernafasannya sempat dibantu dengan ventilator.
Adanya infeksi di paru-paru, memperberat cedera yang dialami David.
Ketika diperiksa dengan MRI, David ternyata mengalami luka di saraf otak, yang bersifat permanen.
Baca Juga: Kuasa Hukum Mario Dandy Tanyakan Perawatan Hingga Terapi yang Masih Dijalani David Ozora
Menurut dokter, luka tersebut relatif mengecil, namun akan tetap menyisakan bekas, sehingga David tidak bisa pulih 100 persen.
Dari hasil pemeriksaan terakhir, dokter menyebut, secara fisik David memang sudah bisa berjalan, hanya saja baru beberapa langkah, tubuhnya sudah oleng.
Selain itu, dari aspek emosi dan bahasa juga belum pulih akibat kerusakan saraf otak.
Ayah David, Jonathan Latumahina, yang hadir di persidangan, berharap hakim dapat mempertimbangkan keterangan dokter.
Sebagai orang yang paling tahu kondisi David saat ini.
Ayah David juga angkat bicara soal tambahan hukuman penjara, untuk terdakwa Mario Dandy.
Mario Dandy Satriyo didakwa melakukan penganiayaan berat berencana terhadap David Ozora.
Penganiayaan oleh Mario, dilakukan bersama Shane Lukas, dan seorang anak berinisial AG.
Penganiayaan yang dilakukan Mario adalah dengan melepaskan tendangan bebas, ke kepala David.
Padahal saat itu, David sudah tergeletak tak berdaya.
Penulis : Dea-Davina
Sumber : Kompas TV