Relasi Kuasa Ferdy Sambo Hingga Libatkan Banyak Polisi dalam Pembunuhan Brigadir J - Opini Budiman
Opini budiman | 22 Oktober 2022, 13:03 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Mulai senin 17 oktober 2022 sampai akhir tahun 2022 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan akan jadi perhatian publik nasional maupun internasional. Sebuah kasus yang sebenarnya masalah domestik dalam keluarga Sambo yang menimbulkan kegoncangan nasional.
Presiden Joko Widodo sampai ikut bersuara. Empat kali Presiden Jokowi menginstruksikan agar kasus Sambo yang membunuh ajudannya Brigadir Joshua diungkap tuntas.
Ferdy Sambo memang sosok luar biasa, upaya rekayasa pembunuhan Yosua oleh Sambo menunjukkan betapa kuatnya relasi Sambo di kepolisian. Itulah yang ditulis dalam berita utama Kompas relasi Sambo di kepolisian lancarkan pembunuhan.
Belasan polisi terjerat kasus Sambo. Ada yang terlibat dalam dakwaan pembunuhan berencana, ada yang terlibat dalam upaya merintangi penyidikan. Ada pula polisi yang dipecat dari dinas kepolisian.
Majelis hakim menyidangkan empat terdakwa dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J, yaitu Ferdy Sambo dan istrinya Putri Candrawathi, serta brigadir Ricky Rizal (ajudan sambo) dan Kuat Ma’ruf (asisten rumah tangga) dan terdakwa lainnya, Bhayangkara Dua Richard Eliezer (ajudan sambo) yang khusus diadili pada selasa (18/10) ini.
Lima anggota polisi dituduh terlibat kasus penghalangan penyidikan (obstruction of justice), termasuk merusak barang bukti atau penghilangan barang bukti. enam terdakwa lainnya: Chuck Putranto, Baiquni Wibowo, Agus Nurpatria, Hendra Kurniawan, Arif Rahman Arifin, dan Irfan Widyanto.
Keadilan harus ditegakkan, Sambo harus berani mengambil alih tanggung jawab dari para bawahannya yang karena relasi kuasa yang “terpaksa” menjalankan “perintahnya”untuk terlibat dalam pembunuhan Yosua maupun perintangan penyidikan.
Video Editor: Agung
Penulis : Theo-Reza
Sumber : Kompas TV