Komnas HAM Ceritakan Ancaman Pembunuhan di Malam Sebelum Kematian Brigadir J
Vod | 22 Agustus 2022, 15:38 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Komnas HAM kembali paparkan temuan mereka perihal kasus kematian Brigadir J atau Yoshua dengan tersangka Irjen Ferdy Sambo.
Komnas HAM paparkan temuan di hadapan Komisi III DPR RI dalam rapat dengan pendapat.
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menyebut Vera (kekasih Yoshua) menyebut benar adanya ancaman pembunuhan yang terjadi pada tanggal 7 Juli, sehari sebelum kematian Yoshua.
Baca Juga: Otopsi Kedua: Untuk Buktikan Apakah yang Terjadi Adalah Pembunuhan, Apa yang Sebenarnya Terjadi?!
"Awalnya keluarga bilang bahwa ada informasi dari saudari Vera bahwa Yoshua mendapat ancaman untuk dibunuh," ujar Anam.
Kronologi ancaman pembunuhan pada Yoshua dikisahkan oleh Vera, kekasih dari Yoshua.
"Kami berkomunikasi dengan Vera cukup detail, salah satu intinya bahwa memang betul tanggal 7 malam memang ada ancaman pembunuhan," ujar Anam.
"Jadi kira-kira bunyinya begini, Yoshua dilarang naik ke atas, menemui ibu P, karena memnbuat ibu P sakit. Kalau naik ke atas akan dibunuh," lanjutnya.
Pria yang dimaksud Vera sampaikan ancaman pembunuhan pada Yoshua adalah Kuwat Maruf, salah satu tersangka.
Selama ini, informasi yang beredar bahwa ancaman dilakukan oleh skuad yang mengesankan kelompok ajudan tertentu.
"Ujungnya kita tahun skuad itu yang dimaksud adalah Kuat Maruf, si Kuwat, ternyata," tutur Anam.
Video Editor: Vila Randita
Penulis : Muhammad-Fajar-Fadhillah
Sumber : Kompas TV