Gagal Bayar Utang Luar Negeri Ratusan Triliun, Sri Lanka Dinyatakan Bangkrut!
Vod | 14 Juli 2022, 00:36 WIBKOLOMBO, KOMPAS.TV - Setelah Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa dan istrinya melarikan diri Rabu (13/06) pagi dengan pesawat menuju Maladewa setelah masa merangsek masuk istana presiden.
Kini, ribuan warga Sri Lanka, ramai-ramai datang dari seluruh penjuru negeri ke Ibu Kota Kolombo, untuk menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe.
Masa mengepung kantor Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe meski dijaga pihak keamanan.
Baca Juga: Atasi Stunting Pada Balita, Kodim 0503 Jakarta Barat Beri Pembinaan ke Ibu-ibu di Cengkareng
Polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan masa yang ada namun gagal.
Warga justru semakin banyak berbaris di jalan dan menuju kantor perdana menteri.
Pasca mundurnya Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa, warga Sri Lanka secara bergantian terus memasuki istana presiden, menjadikannya seolah-olah objek wisata.
Pengunjuk rasa juga bersumpah, akan menduduki gedung-gedung resmi para pemimpin puncak Sri Lanka.
Krisis di Sri Lanka menjadi perhatian global.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan, situasi di Sri Lanka menjadi salah satu topik yang akan dibahas dalam Acara Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) di Nusa Dua Bali.
Sri Lanka bangkrut setelah gagal membayar utang luar negeri 51 miliar dolar Amerika Serikat.
Pemerintah juga kehabisan dolar sampai tidak mampu membiayai impor barang-narang pokok termasuk BBM.
Penulis : Pompe-Sinulingga
Sumber : Kompas TV