> >

Alami Kelumpuhan Sejak 12 Tahun yang Lalu, 1 Keluarga di Kepulauan Sitaro Ini Harapkan Bantuan Medis

Vod | 30 Mei 2022, 17:10 WIB

KEPULAUAN SITARO, KOMPAS.TV - Sebuah keluarga beranggotakan 5 orang di Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara hidup dalam kondisi yang memprihatinkan.

Keluarga Manope Daraeng tinggal di Kampung Buise Lingkungan Dua, Kecamatan Siau Timur, Sitaro, Sulawesi Utara.

Ada lima anggota keluarga ini, namun 4 diantaranya mengalami kelumpuhan.

Situasi memprihatinkan keluarga ini terjadi sejak 12 tahun lalu.

Awalnya sang ibu, Rokania yang kini berusia 60 tahun adalah yang pertama mengalami kelumpuhan.

Tidak lama anak kembarnya, Ronikson dan Ronelson juga lumpuh sejak umur 19 tahun.

Dan yang terakhir kakak mereka, Mathilda lumpuh sejak 3 tahun lalu.

Baca Juga: Usai Dua Hari Pencarian, Tim SAR Temukan Bocah 9 Tahun yang Hanyut di Sungai Sasak

Menurut mereka penyakit ini dimulai dengan rasa kram di bagian kaki dan terus naik hingga ke tangan, sampai akhirnya sulit digerakan.

Kondisi keempat anggota keluarga ini, belum pernah diperiksakan ke dokter karena ketiadaan biaya.

Tulang punggung keluarga ini, sang ayah Korneles Manope telah meninggal dunia pada November 2021 lalu.

Untuk penghidupan sehari-hari, keluarga ini akhirnya bergantung pada kepedulian kerabat dan tetangga.

Sebelum mengalami kelumpuhan, Mathilde sempat melahirkan seorang anak perempuan, yang kini berusia 8 tahun dan menjadi satu-satu anggota keluarga yang sehat.

Anak perempuan itu bernama Moren.

Untuk bisa sampai ke sekolah, Moren harus menapaki jalan menanjak sejauh 2 kilometer.

Moren menyimpan cita-cita, untuk menjadi seorang dokter.

Bisa memberi penanganan medis kepada nenek, ibu, dan kedua paman, menjadi harapan Moren.

Keluarga ini berharap, mereka bisa mendapatkan bantuan penanganan medis, sehingga bisa produktif kembali.

Bisa memiliki cukup biaya untuk membesarkan Moren, membuatnya memiliki masa kecil yang sehat dan ceria, sehingga cita-citanya tercapai.

 

Penulis : Aisha-Amalia-Putri

Sumber : Kompas TV


TERBARU