Cegah 'Stunting' Sejak Dini, BKKBN dan Kemenag RI Adakan Pendampingan Pasangan 3 Bulan Pranikah
Vod | 12 Maret 2022, 21:45 WIBBANTUL, KOMPAS.TV - Saat ini 1 dari 4 anak atau 24,4% anak di Indonesia mengalami stunting atau kondisi gagal pertumbuhan dan perkembangan.
Meskipun masih di atas angka standar yang ditoleransi oleh WHO sebesar 20%, Pemerintah menargetkan angka prevalensi stunting bisa turun menjadi 14% pada 2024.
Melihat fenomena diatas, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama Kementerian Agama RI meluncurkan Program Pendampingan dan Konseling, serta pemeriksaan kesehatan dalam 3 bulan pranikah.
Baca Juga: Ramai Reshuffle Kabinet Jokowi, PKS: Lucu, Tingkat Kepuasan Tinggi tapi Kok Ada Reshuffle
Program ini diluncurkan untuk mencegah stunting atau tengkes sejak dini.
Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo menjelaskan stunting atau tengkes terjadi akibat kurang asupan gizi dalam waktu lama, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai, terutama pada seribu hari pertama kehidupan.
Peluncuran program pendampingan,konseling, dan pemeriksaan kesehatan calon pengantin dalam tiga bulan pranikah digelar di Pendopo Pemkab Bantul, Yogyakarta pada Jumat (11/3/2022) pagi, ditandai pemukulan gong oleh Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dan Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas.
Penulis : Shinta-Milenia
Sumber : Kompas TV