> >

Kenapa Banyak Orang Hilang di Pantai Selatan?

Sinau | 21 Februari 2022, 17:53 WIB

KOMPAS.TV- Pantai selatan Jawa mengantongi banyak peristiwa tentang orang-orang yang ‘’hilang’’.

Seringnya mereka yang ‘’hilang’’ adalah korban hanyut atau tenggelam karena ganasnya ombak. Fenomena ini kerap dikaitkan dengan larangan memakai baju berwarna hijau, ketika mengunjungi pantai. Tapi apakah benar demikian?

Faktanya, dikutip dari Kompas.com  pantai selatan berbahaya karena ada rip current.

Rip current adalah arus balik yang terkonsentrasi pada  jalur sempit yang memecah zona empasan gelombang sampai melewati batas zona gelombang pecah.

Rip current terbentuk bila gelombang laut datang dan menggulung garis pantai yang berbentuk cekungan.

Melansir Kompas.com Ada 3 bagian arus rip current, yakni arus pengisi, leher arus, dan kepala arus. Berikut penjelasannya:

Kepala arus , arah arusnya mulai melebar, karena kekuatannya sudah mulai berkurang, lalu  hilang diterpa gulungan gelombang laut.

Leher arus adalah jalur sempit, mengalir dengan sangat kuat dan deras  yang juga menuju ke tengah laut. Kecepatannya sangat tinggi, mampu mencapai 80 kilometer/jam.

Arus pengisi, berasal dari beberapa arus susur pantai, hasil pantulan beberapa muka gelombang. Lalu bertemu, berkumpul  dan berbelok arah menuju tengah laut. Gerakan rip current sangat cepat, maka orang yang terjerat akan sulit untuk lolos.

Baca Juga: Ritual di Pantai Selatan yang Berujung Maut, Ketua Padepokan Tunggal Jati Nusantara Diperiksa Polisi

Editor video & grafis: Agus Eko Apriyanto

Penulis : Sunbhio-Pratama

Sumber : diolah dari berbagai sumber


TERBARU