> >

Soal Pengadaan Jet Rafale, Bagaimana Keadaan Ekonomi Indonesia?

Vod | 12 Februari 2022, 10:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sebelumnya, Pemerintah melalui Kementerian Pertahanan menyepakati kontrak pembelian enam jet tempur Dassault Rafale asal Perancis.

Penandatangan kontrak pengadaan jet Dassault Rafale, disaksikan Menhan Prabowo Subianto dan Menteri Angkatan Bersenjata Perancis. 

Nantinya akan ada tambahan 36 pesawat lagi sehingga total ada 42 pesawat jet yang akan dibeli.

Jet tempur Rafale adalah pesawat tempur jet kembar buatan Prancis yang dapat beroperasi dari kapal induk dan pangkalan pantai.

Dikenal sebagai jet tempur berspesifikasi tinggi yang sudah memiliki jam terbang tinggi dalam perang.

Rafale adalah pesawat serbaguna yang mampu melakukan semua misi penerbangan tempur, superioritas udara dan pertahanan udara, pertempuran udara jarak dekat, serangan mendalam, pengintaian, serangan anti-kapal dan pencegahan nuklir.

Selain pesawat jet Rafale, pemerintah Indonesia juga akan membeli dua unit kapal selam Scorpene buatan Perancis.

Baca Juga: Langkah Menteri Pertahanan Setelah Borong 42 Jet Tempur dari Perancis

Menurut Menhan Prabowo Subianto, rencana pembelian dua unit kapal selam dari Perancis itu telah ditandai dengan penandatanganan kontrak kerjasama atau MoU antara PT PAL Indonesia dengan Naval Group Perancis, yang disaksikan oleh Menteri Pertahanan kedua negara.

Kesepakatan rencana pembelian kalap selam itu termasuk persenjataan dan suku cadang yang dibutuhkan serta latihan.

Pengamat Militer Khairul Fahmi, mengapresiasi kerjasama pemerintah Indonesia yang akan membeli enam unit pesawat tempur Dassault Rafale dari Prancis.

Keberadaan pesawat jet Rafale ini bisa memperkuat pertahanan udara negara, selama anggaran peremajaan Alutsista dan transfer teknologi pertahanan tercukupi.

Kementerian Pertahanan, diingatkan ketersediaan anggaran untuk pengembangan sumber daya dan pemeliharaan Alutsista.

Penulis : Dea-Davina

Sumber : Kompas TV


TERBARU