Ganjar Pranowo Anjurkan Pendekatan Dengan Warga Wadas Guna Hindari Konflik
Vod | 10 Februari 2022, 12:35 WIBPURWOREJO, KOMPAS.TV - Enam puluhan warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah akhirnya dibebaskan polisi.
Setelah sempat ditahan, terkait kericuhan saat pengukuran lahan tambang.
Meski demikian, ada tiga warga yang masih ditahan untuk penyidikan, karena dianggap sebagai provokator.
Pembebasan ini diakui Menko Polhukam, Mahfud MD yang juga menyebut situasi desa Wadas sudah kembali tenang dan damai.
Mahfud juga menegaskan, kegiatan pengukuran lahan di Desa Wadas akan terus dilakukan dengan tidak mengabaikan hak asasi manusia.
Warga Desa Wadas, menolak pembukaan lahan tambang andesit di desanya, sejak 2017.
Pasalnya lahan di wilayah mereka telah menghidupi warga yang mayoritas sebagai petani.
Namun sebagian warga setuju untuk menjual lahan, selama mendapat kompensasi dan relokasi yang sesuai.
Sebelumnya, beredar video sejumlah warga dibawa polisi, 8 Februari lalu.
Dan disebut-sebut terjadi pengepungan polisi di area pengukuran lahan tambang di Desa Wadas, Purworejo.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Bantah Fasilitasi Warga Wadas Rapat di Hotel Semarang: Itu Komnas HAM, Bukan Kami
Namun Kapolda Jawa Tengah, mengonfirmasi bahwa banyaknya aparat kepolisian dikerahkan untuk pengamanan, bukan penangkapan.
Sementara, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, meminta maaf atas kericuhan yang terjadi.
Ganjar menegaskan, pengukuran lahan di Desa Wadas Purworejo masih akan berlangsung, untuk bidang tanah warga yang sudah setuju.
Nantinya Desa Wadas, akan menjadi lokasi penambangan batu andesit atau kuari, untuk material pembangunan Bendungan Bener, yang merupakan salah satu proyek strategis nasional, di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Penulis : Dea-Davina
Sumber : Kompas TV