Pesanggrahan Ini Menjadi Penjara Bagi Para Tokoh Nasional
Jelajah indonesia | 2 Juli 2020, 00:53 WIBSalam jelajah,
Bangka dikenal sebagai di Indonesia dikenal sebagai penghasil timah lebih dari 200 tahun lebih, yang tenu banyak kerusakan alam. Negeri Serumpun Sebalai ini juga kaya akan potensi sejarah, budaya, dan sumber daya alam, dan kuliner.
Pagi hari paling pas menikmati dan menyeruput secangkir kopi.
Ditemani roti bakar selai kaya di pagi yang cerah, ini sar apan khas di warung legendaris di pulau Bangka zaman dulu. Hampir 8 dekade warung kopi ini berdiri di Sungailiat Bangka. Bangunan ini merupakan bangunan asli yang belum diubah. warung kopi ini merupakan salah satu Saksi Bisu sejarah Bangka dijajah kolonial Belanda.
Tahun 1938 itu jamannya Indonesia sebelum merdeka, orang-orang yang minum-minum di sini banyak kalangan elit.
Pada akhirnya Tung Tau disematkan menjadi warung kopi tertua di pulau Bangka. Salah satu ciri khas di sini yaitu memasak tidak menggunakan teknologi gas dan kompor tapi mereka bersikukuh memasak dengan arang. Kopi dan makanan lain dimasak dengan arang karena seakan membawa penikmatnya menjelajah waktu ke masa lampau.
Jauh sebelum Indonesia merdeka Tung Tau sudah menjadi tempat bagi para penikmat kopi warung kopi ini juga menjadi saksi perkembangan timah dan juga lada dari Pulau Bangka.
Bung Karno dan Bangka juga menggoreskan cerita tersendiri di Pulau Bangka. Salah satu saksi dari pengorbanan perjuangan Bung Karno dan Bung Hatta di Muntok tepatnya di bukit Menumbing.
Bangunan bersejarah ini menjadi saksi dibuangnya Presiden RI pertama Soekarno ke pulau Bangka. Tak hanya Soekarno, 8 tokoh kemerdekaan lainnya pun pernah diasingkan di bangunan ini. Arsitektur bangunan ini terlihat masih terjaga keasliannya.
Pesanggrahan Bukit Menumbing adalah salah satu spot wajib dikunjungi di pulau Bangka. Bung Karno dan Bung Hatta pernah diasingkan Belanda di bangunan ini pada tahun 1949 selama 5 bulan. Pesanggrahan dulunya adalah sebuah ruang sel bagi tokoh-tokoh yang dibuang di sini.
Penulis : Herwanto
Sumber : Kompas TV