> >

Pengamat: Dikhawatirkan Petahana Kendalikan Aparat demi Calon Tertentu | ROSI

Rosi | 19 November 2023, 15:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ahli Ekonomi Politik University of Melbourne Prof. Vedi R Hadiz melihat ada perbedaan antara Pilpres 2014 dengan 2024. Memang tidak ada incumbent atau petahana yang kembali berlaga di ajang ini. Namun menurut Vedi, di Pilpres 2024 tetap ada petahana yang ikut di balik layar. Ada pengaruh sosok petahana yang dikhawatirkan lawannya dapat mengendalikan aparat demi keuntungannya sendiri. 

Tiga pasang calon presiden dan calon wakil presiden yakni Anies-Muhaimin, Prabowo-Gibran, dan Ganjar-Mahfud kompak berkomitmen berkompetisi tanpa kecurangan. Hal ini disampaikan usai penetapan nomor urut di gedung KPU, Selasa (14/11/2023). Vedi R Hadiz menduga jangan-jangan setiap kubu berniat untuk curang. 

Meski demikian, menurut Vedi dalam sejarah reformasi, curang itu ada karena berbagai cara. Cara yang sering terjadi seperti politik uang hingga hoaks, yang masing-masing kandidat melibatkan sejumlah buzzer dan influencer untuk melakukan polarisasi di masyarakat. 

Ada pula kecemasan kecurangan yang dilakukan oleh aparat hingga penyelenggara Pemilu. Pengaruh sosok petahana dikhawatirkan lawannya dapat mengendalikan aparat demi keuntungannya sendiri. Kecemasan ini membawa pada memori masa orde baru, di mana meski TNI/ Polri/ ASN harus netral, namun ada salah satu kandidat yang diuntungkan. 

 

Selengkapnya saksikan dalam ROSI eps. Capres Nomor 1, 2, 3: Pilpres Jangan Curang! Di kanal youtube KompasTV. 


Link: https://www.youtube.com/watch?v=R67NwzpVd68 

Penulis : Krisna-Aditomo

Sumber : Kompas TV


TERBARU