Mengawal lompatan indonesia digital | B-Talk
B-talk | 6 September 2021, 19:49 WIBKOMPASTV - Gara-gara pandemi kebiasaan orang berubah, makin akrab sama digital ya. Misalnya seperti kegiatan work from home, belanja online atau makin sering menggunakan layanan digital banking, untuk meminimalisir interaksi.
Saat ini jumlah pengguna internet Indonesia terus tumbuh jadi 202,6 juta jiwa.
Memang..... Gara- gara Covid-19, konsumen digital baru di Indonesia naik 37%, dan mayoritas pengguna layanan digital baru ini akan terus melanjutkan menggunakan layanan digital.
Pandemi ... Juga mendorong banyak korporasi mengadopsi teknologi untuk menjangkau konsumennya. Mau tidak mau, siap tidak siap.
Mengutip data dari ibm, beberapa teknologi yang masif diadopsi diantaranya, internet of things (IOT), kecerdasan buatan Artificial Intelligence (AI), dan komputasi awan (Cloud).
Sektor paling rajin mengadopsi teknologi yaitu sektor finansial, ecommerce sampai UMKM.
Nah, Indonesia bahkan diprediksi bakal memimpin pasar IT di Asia Pasifik. Proyeksi belanja IT Indonesia diperkirakan bakal mencapai 6 miliar dolar Amerika Serikat, atau tumbuh 13% Compound Annual Growth Rate (CAGR) pada 2024. Tingkat pertumbuhan belanja IT ini mengalahkan India juga Malaysia.
Meningkatnya jumlah pengguna internet dan pemerataan adopsi digital, manjur meningkatkan pertumbuhan ekonomi digital dalam negeri.
Ekonomi digital Indonesia konsisten tumbuh double digit. Tahun 2024 diprediksi mencapai 124 miliar dolllar Amerika, atau naik 3 kali lipat dibandingkan tahun 2020.
Tapi... Perlu diingat, dibalik kemajuan teknologi, risiko kemanan mengintai. Maka kementerian komunikasi dan informatika berencana, membuat regulasi baik itu untuk blockchain, kecerdasan buatan sampai Internet Of Thing (IOT).
Sejauh mana persiapannya? Bagaimana Indonesia menyesuiakan diri dengan kemajuan teknologi dan memaksimalkan potensi ekonomi digital.
Penulis : Krisna-Aditomo
Sumber : Kompas TV