Bersepeda Dikala Pandemi, Amankah? - SEHAT ITU PENTING
Bincang kita | 30 Desember 2020, 14:04 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Bersepeda tengah menjadi tren gaya hidup sehat masyarakat di tengah pandemi virus corona. Selain mendapatkan manfaat kesehatan atau transportasi, bersepeda bagi sebagian orang dapat menjadi sarana rekreasi. Meski demikian, terdapat sejumlah kriteria saat bersepeda agar bisa mendapatkan manfaat yang optimal.
Bersepeda yang ideal seperti durasi hingga jarak tempuh ditentukan dari tujuan bersepeda bagi masing-masing orang. Jika orang berniat untuk diet dianjurkan selain tidak menumpu pada lutut, bersepeda harus dalam durasi yang mencukupi.
Sementara dalam hal menjaga kebugaran, dapat dilakukan minimal dua jam dalam kondisi kecepatan yang stabil. "Namun perlu diperhatikan kebutuhan tiap orang tetap berbeda," ujar dia. Selain itu, perlu juga memastikan terpenuhinya kebutuhan cairan setelah olahraga, terutama di pagi atau siang hari. "Biasanya bersepeda dianjurkan pada orang obesitas atau memiliki keluhan nyeri lutut akibat peradangan," tutur dia.
Tri mengatakan bahwa orang dengan penyakit tertentu harus memperhatikan kebutuhan fisiknya, minimal terhidrasi yang cukup. Terlebih, di tengah pandemi saat ini di mana wajib menggunakan masker yang dapat mengurangi efisiensi pernapasan. "Sehingga olahraga bersepeda dengan intensitas tinggi tidak dianjurkan," tutur dia. Misalnya, pada orang dengan asma sebaiknya menghindari allergen atau mengonsumsi obat sebelum bersepeda. Tak hanya itu, tidak dianjurkan bersepeda dengan intensitas berat. "Untuk spesifik penyakit lainnya bisa konsultasi ke dokter," ujar Tri. Ia menyampaikan, terutama bagi pria, bersepeda dalam durasi yang lama (lebih dari 4 jam) sebaiknya menggunakan sadel yang aman karena kemungkinan terjadi peningkatan suhu di sekitar daerah reproduksi yang dapat menurunkan produksi sel sperma.
Penulis : Yudho-Priambodo
Sumber : Kompas TV