Kalam Hati - Mengontrol Hati dengan Istigfar
Beranda islami | 19 Maret 2020, 13:20 WIBYang dimaksud dengan Getaran atau Khatir menurut ulama tasawuf ada 4 macam yaitu, pertama adalah getaran Allah, kedua getaran malaikat yang ketiga getaran nafsu dan yang terakhir adalah getaran syahwat
Sesungguhnya asal jasad kita ini berasal dari tanah dan yang menggerakan raga kita adalah ruh melalui semacam setruman, sedangkan pusat dari setrum ini adalah hati.
Maka bila hati sedang gundah atau gelisah dapat langsung terlihat pada raut wajah yang seketika berubah. Getaran nafsu dan syahwat bila sedang bergetar dapat merontokan akal serta akidah sehingga mudah melakukan tindakan keji.
Nah untuk mengobati hal satu ini ada hal yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan Istigfar kepada Allah Subhana wa ta'ala. Bila getaran nafsu datang dan membawa amarah maka segeralah ucapkan kalimat Istigfar, Astaqfirulloh.
Dari Abu Dzarr radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Bila salah satu di antara kalian marah saat berdiri, maka duduklah. Jika marahnya telah hilang (maka sudah cukup). Namun jika tidak lenyap pula maka berbaringlah.” (HR. Abu Daud, no. 4782. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Bila berganti posisi sesuai sunnah ini tidak juga meredakan amarah, maka ambilah wudhu.
Dari Athiyyah As-Sa’di radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya amarah itu dari setan dan setan diciptakan dari api. Api akan padam dengan air. Apabila salah seorang dari kalian marah, hendaknya berwudhu.” (HR. Abu Daud, no. 4784. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).
Dan bagi mereka yang tidak dapat membedakan getaran hati ini adalah dengan melakukan Mujahadah. Mujahadah merupakan sebuah istilah yang terbentuk dari asal kata jihad, artinya berjuang dengan sungguh-sungguh menurut syari'at Islam. Sebagaimana firman Allah Subhana wa ta'ala yaitu,
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridoan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik". (QS. Al-Ankabut : 69)
Penulis : Agung-Pribadi
Sumber : Kompas TV