Minuman Para Penghuni Surga
Beranda islami | 18 November 2022, 09:13 WIBSetiap muslim mengimani keberadaan surga dan neraka serta meyakini bahwa keduanya telah dikekalkan Allah Azza wa Jalla yang tak akan pernah binasa serta seluruh jin dan manusia akan dimasukan kedalamnya.
Adapun neraka penuh dengan siksaan dan kengerian sesuai dengan amalan yang dilakukan penghuninya dahulu semasa hidup dan Allah Subhanahu wa ta’ala sekali-kali tidak akan pernah mendzolimi hambaNya sendiri.
Sedangkan bagi penghuni surga terdapat kenikmatan yang tak pernah dilihat, didengar serta terlintas dalam hati semua manusia.
Allah Ta’ala berfirman dalam sebuah hadits qudsi,
“Kusiapkan bagi hamba-hambaKu yang sholih (di dalam surga), yaitu apa yang tak pernah dilihat mata, tak pernah didengar telinga, dan tak pernah terlintas dalam hati semua manusia”, kemudian Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda: “Bacalah jika kalian mau, ‘Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang’ (QS. As-Sajdah : 17)”
Di tempat indah ini pula terdapat berbagai makanan, buah-buahan, serta minuman, yang selalu ada, tidak ada habisnya, dan juga tidak fana. Diantara minuman yang disediakan adalah Jahe (zanjabil).
“Dan naungan (pohon-pohon surga itu) dekat di atas mereka dan buahnya dimudahkan memetiknya semudah-mudahnya. Dan diedarkan kepada mereka bejana-bejana dari perak dan piala-piala yang bening laksana kaca, (yaitu) kaca-kaca (yang terbuat) dari perak yang telah diukur mereka dengan sebaik-baiknya. Di dalam surga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya adalah jahe (Yang didatangkan dari) sebuah mata air surga yang dinamakan salsabila.” (QS. Al-Insan: 14-18).
Qatadah dan selainnya menerangkan bahwa Zanjabil itu campuran minuman di surga. Kadang campuran yang dinginnya adalah air kafur sedangkan campuran panasnya adalah Zanjabil. Zanjabil adalah mata air di surga, dinamakan Salsabila karena sifatnya yang mengalir dan bagusnya mata air tersebut. Inilah yang disarikan dari Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim karya Ibnu Katsir rahimahullah.
Wallahu’alam bis shawab
Penulis : Agung-Pribadi
Sumber : Kompas TV