Hati Yang Condong Kepada Allah
Beranda islami | 8 Mei 2021, 12:30 WIBDi dalam anggota tubuh yang manusia miliki, hati adalah yang terpenting serta utama sebab baik atau buruknya seluruh anggota tubuh manusia itu tergantung dari baik atau buruknya hati.
Sebagaimana Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh manusia ada segumpal daging, jika segumpal daging itu baik maka akan baik seluruh tubuhnya, dan jika segumpal daging itu buruk maka akan buruk seluruh tubuhnya, ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati manusia". [HR Bukhari no.52 dan Muslim no.1599].
Kebaikan amalan badan seseorang serta kemampuannya untuk menjauhkan keharaman, juga meninggalkan perkara syubhat (yang masih samar hukumnya), itu semua tergantung pada baiknya hati, demikian yang dikatakan Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah (Jaami'ul Ulum wal Hikam, 1;210).
Itulah sebabnya Nabi selalu minta dalam do'anya agar hatinya senantiasa dijaga dalam kebaikan,
"Ya muqollibal qulub tsabbit qolbi 'alaa diinik"
"Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikan hati, teguhkanlah hatiku diatas agama-Mu."
Demikian pentingnya menjaga hati agar tidak rusak oleh dosa yang cenderung menyeret manusia untuk menjauhi-Nya.
Rusaknya hati seperti dijelaskan Syaikh Sholih Al Fauzan adalah bila terjerumus pada perkara syubhat, terjatuh dalam maksiat dengan memakan yang haram. Bahkan seluruh maksiat bisa merusak hati, seperti dengan memandang yang haram, mendengar yang haram. Jika seseorang melihat sesuatu yang haram, maka rusaklah hatinya.
Jika seseorang mendengar yang haram seperti mendengar nyanyian dan alat musik, maka rusaklah hatinya. Hendaklah kita melakukan sebab supaya baik hati kita. Namun baiknya hati tetap di tangan Allah. (Al Minhah Ar Robbaniyah, 110).
Wallahu'alam bis shawab
Penulis : Agung-Pribadi
Sumber : Kompas TV