Kisah Nama Keluarga Besar Seventeen
Berita daerah | 3 Agustus 2020, 18:06 WIBSUKABUMI, KOMPAS.TV - Yudhi Rus Harjanto, adalah gitaris yang memprakarsai Band Seventeen bersama Herman Sikumbang, Windu Andi, Dan Bani, di tahun 1999. Album Seventeen pertama keluar pada tahun 2003 bejudul Bintang Terpilih. Namun pada tahun 2013 yudi memilih mundur, dari Seventeen, setelah keluar album ke 4 berjudul Dunia Yang Indah.
Sebelumnya Yohan Doni Saputro vokalis pertama Seventeen juga keluar dan di gantikan oleh riefian fajarsyah alias Ifan pada tahun 2006. Sempat vakum 2 tahun Seventeen yang tinggal 4 personil, kembali menuju pembuatan album ke 7, dengan mengeluarkan singgle, berjudul jangan dulu pergi ciptaan ifan untuk mengenang ayahnya yang telah tiada.
Kini, Yudhi tinggal di sebuah Desa di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, bersama keluarga kecilnya. Setelah keluar dari group band yang telah membesarkannya. Yudi masih tetap berkarya dengan menciptakan beberapa lagu.
Pasca, tragedi tsunami Selat Sunda pada 22 desember 2018 lalu, yang telah merenggut nyawa ke 3 rekannya, yakni Herman Sikumbang, Windu Andi, dan Bani, yang kemudian membuat nama Seventeen, dikembalikan kepada yudhi dan doni personil awal, sebagai fonder Seventeen.
Setelah 13 tahun tak bertemu, sebelumnya yudhi dan doni sempat mengeluarkan singgle lagu berjudul bait terakhir, namun tidak menggunakan nama Seventeen. Selaku founder, Yudhi, merasa masih berduka dan tidak percaya teman temannya begitu cepat pergi. Kisah perjuangan Seventeen akan di rilis menjadi sebuah film dokumenter berjudul kemarin yang akan ditayangkan di bioskop seluruh Indonesia pada Agustus mendatang.
Film ini mengisahkan sejarah perjuangan Seventen dalam berkarya selama hampir 20 tahun. Pada awalnya film ini akan tayang di awal tahun 2020 namun karena pandemi Corona, film Seventeen mengalami kemunduran dalam penayangannya.
Semoga, dengan film ini bisa mengenang perjuangan Seventeen, dan karya karyanya dapat diterima dan dikenang masyarakat, untuk bisa membantu kehidupan 3 keluarga besar Seventeen yang telah tinggalkan.
Penulis : KompasTV-Sukabumi
Sumber : Kompas TV