Tim Dokter Hewan Selidiki Kematian Paus Yang Terdampar di Kupang
Berita daerah | 23 Juli 2020, 15:30 WIBKUPANG, KOMPAS.TV - Kamis pagi tadi, tim kedokteran hewan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) NTT bersama sejumlah mahasiswa kedokteran Universitas Nusa Cendana Kupang mengambil sampel kulit dan daging paus yang sebelumnya ditemukan mati terdampar di pesisir pantai Nunhila Kota Kupang.
Pengambilan sampel kulit dan daging paus biru itu, untuk diteliti DNA dan kandungan logam berat guna dapat mengetahui penyebab pasti kematian mamalia laut yang pada pagi tadi telah berada di bibir pantai Desa Nifuleo, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang untuk dikuburkan.
"Nanti sampel kulit dan daging yang kita ambil ini akan diteliti lebih lanjut dilaboraturium, untuk memastikan penyebab kematiannya," ujar dokter hewan BKSDA NTT, Alvian saat dikonfirmasi usai proses pengambilan sampel, Kamis pagi tadi.
Pada tengah malam tadi, tim gabungan dibantu dua alat berat dari proyek PLTU Timor I telah menyiapkan lubang kuburan untuk paus berukuran 23 meter ini.
Namun hingga pukul 02.00 Wita dini hari tadi proses penguburan bangkai paus itu dihentikan sementara karena bangkai paus sulit ditarik ke lubang kubur akibat beratnya yang mencapai hampir 100 ton.
Sebelumnya bangkai paus tersebut ditemukan mati terdampar di pesisir pantai Nunhila, Kota Kupang, pada Selasa sore. Namun pada malamnya bangkai paus ini terseret arus hingga ke perairan Pulau Semau dan petugas berhasil mengevakuasinya pada Rabu kemarin.
#BangkaiPaus #PausBiru #TelitiKematianPaus
Penulis : KompasTV-Kupang
Sumber : Kompas TV