Rumah Jabatan Terendam Banjir, Bupati Luwu Utara Turut Mengungsi
Berita daerah | 17 Juli 2020, 13:10 WIBLUWU UTARA, KOMPAS.TV - Pasca banjir bandang di Luwu Utara, puluhan warga yang mengungsi kini mulai terserang penyakit.
Rata-rata pengungsi terserang flu, batuk dan, demam, sedangkan anak-anak banyak yang mulai mengalami dehidrasi.
Satu per satu pengungsi mulai mendatangi posko kesehatan untuk mendapatkan pengobatan, beberapa di antaranya dirujuk ke puskesmas dan rumah sakit.
Hingga sore kemarin, tim gabungan Basarnas, BPBD, TNI, Polri dan relawan, telah menemukan 32 korban meninggal.
Baca Juga: 14.000 Warga Luwu Utara Mengungsi Akibat Banjir Bandang
Selain adanya korban jiwa, banjir juga merendam rumah jabatan Bupati Luwu Utara.
Rumah jabatan Bupati Luwu Utara terendam banjir lumpur setinggi dua meter.
Untuk itu, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriyani mau tidak mau ikut mengungsi ke kantor Bupati.
Total 14.483 orang mengungsi.
Warga mengungsi ke beberapa tempat seperti rumah ibadah, rumah kerabat dan kantor Bupati Luwu Utara.
Sementara itu, saat meninjau banjir bandang di Luwu Utara, Menteri PUPR, Basuki Hadimulyono, memberikan waktu 3 hari kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, untuk membersihkan jalur konektivitas.
Menteri PUPR, Basuki Hadimulyono juga menyampaikan untuk membuka akses jalan utama, membuat tanggul, dan normalisasi sungai serta akan menyiapkan hunian tetap bagi warga yang tinggal di daerah bantaran.
Diketahui banjir di Luwu Utara terjadi Senin kemarin, akibat meluapnya Sungai Rongkong, Sungai Meli di Radda, dan Sungai Masamba.
Penulis : Dea-Davina
Sumber : Kompas TV