Kisah Penggali Kubur Jenazah Corona: Diupahi Rp 750 Ribu, Rela Tak Pulang Dulu
Berita daerah | 10 Juni 2020, 16:55 WIBPALEMBANG, KOMPAS.TV - Penuh rasa khawatir, inilah yang dialami oleh penggali kubur khusus jenazah Covid-19 di Palembang.
Mereka rela untuk tidak bertemu keluarganya untuk sementara waktu karena khawatir mereka membawa virus corona saat pulang ke rumah.
Baca Juga: Pengambil Paksa Jenazah Corona Terancam Pidana 7 Tahun Penjara
Namanya Herman, ia adalah salah satu penggali kubur di TPU Gandus, Palembang.
Dan semenjak pandemi Covid-19, ia pun ditunjuk sebagai pengurus permakaman khusus jenazah Covid-19.
Sudah dua bulan terakhir sejak permakaman ini dioperasikan, Herman menjalankan tugasnya penuh dengan rasa khawatir karena harus berhadapan langsung dengan jenazah Covid-19.
Di usianya yang tak lagi muda, Herman mengaku ikhlas demi rasa kemanusiaan yang tertanam sejak ia menerima pekerjaan ini.
Baca Juga: Walau Tanpa Upah, Relawan Kubur Cepat Tetap Siaga di Tengah Lebaran
"Pasti, cuman istilahnyo kalo kito nggak dilaksanakan, satu tugas. Kedua, kito kan istilahnyo macam mano kalo keluarga kito tak dapat, kito sedih sebenernyo," ujar Herman, petugas pemakaman khusus Covid-19.
Dalam menjalankan tugasnya, Herman ditemani oleh empat orang rekannya.
Ia mendapat upah sebesar 750 ribu rupiah untuk satu kali pemakaman yang dibagi bersama keempat rekannya.
Baca Juga: Fenomena Ambil Paksa Jenazah Corona, Sosiolog: Ada Kesenjangan Pengetahuan
Penulis : Reny-Mardika
Sumber : Kompas TV