Polemik PSBB Surabaya Raya, Diperpanjang atau Tidak?
Berita daerah | 8 Juni 2020, 14:31 WIBSURABAYA, KOMPAS.TV - Di tengah pembahasan terkait lanjut atau tidaknya PSBB di Surabaya Raya, kabar duka datang, setelah seorang perawat meninggal akibat positif covid-19.
Seorang perawat bernama Sulistyowati meninggal di Rumah Sakit TNI AL Dokter Ramelan Surabaya, akibat positif covid-19.
Baca Juga: Soal PSBB Surabaya Raya, Wali Kota Risma: Tidak Diperpanjang, tapi Protokol Diperketat!
Perawat berusia 34 tahun itu meninggal, setelah dirawat selama satu minggu.
Kepergian Sulistyowati, menambah panjang daftar perawat Di Jawa Timur, yang terpapar covid-19, menjadi 101 orang, dengan lima di antaranya meninggal dunia.
Ketua dewan pengurus wilayah, Persatuan Perawat Nasional Indonesia menyatakan, bertambahnya perawat yang terinfeksi covid-19, karena tidak dijalankannya protokol kesehatan dengan benar dan tidak jujurnya masyarakat, saat berobat.
Sementara, menjelang akhir pembatasan sosial berskala besar, PSBB tahap tiga di Surabaya Raya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar rapat pembahasan bersama tiga kota yang melaksanakan PSBB yakni kota Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik.
Rapat ini merumuskan berbagai pertimbangan terkait keputusan melanjutkan PSBB, atau tidak.
Terkait kelanjutan PSBB, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengusulkan agar PSBB tidak diperpanjang.
Alasan utama adalah agar ekonomi warga kembali pulih.
Risma menyatakan akan mengusulkan kepada Gubernur Jawa Timur soal pelonggaran sejumlah sektor, agar ekonomi warga tidak terganggu.
Meski demikian risma menyatakan protokol kesehatan covid-19 harus tetap ketat dijalankan.
Berdasarkan data hingga 7 Juni 2020, Jawa Timur berada dalam dua besar provinsi dengan kasus positif corona terbanyak di tanah air.
Penulis : Dea-Davina
Sumber : Kompas TV