Harga Jahe Melambung, Tembus Rp 90.000 per Kg
Berita daerah | 11 Maret 2020, 16:04 WIBMALANG, KOMPAS.TV - Harga jahe melambung di pasaran hingga tembus Rp 90.000,-/kg. Hal ini disebabkan permintaan bahan herbal yang disebut empon-empon ini meningkat pesat usai masuknya virus corona di Indonesia.
Di Pasar Tradisional Besar Kota Malang, harga jahe, baik jahe biasa maupun jahe merah, melambung tinggi sejak dua pekan terakhir.
Baca Juga: Dipercaya Dapat Tingkatkan Imunitas, Permen Jahe Laris
Jahe merah yang biasanya dijual Rp 45.000,-/kg kini naik dua kali lipat menjadi Rp 90.000,-/kg.
Sementara itu, untuk jahe biasa juga naik dari Rp 27.000,-/kg menjadi Rp 48.000,-/kg.
Tidak hanya jahe, antusiasme warga mengkonsumsi bahan herbal juga membuat temulawak, kencur, kunyit, hingga serai harganya semakin mahal.
Harga temulawak yang sebelumnya Rp 6.000,-/kg kini naik menjadi Rp 10.000,-/kg.
Sedangkan kunyit dari Rp 3.500,-/kg menjadi rp 12.000,-/kg.
Sementara untuk serai dari Rp 2.500 per ikat kini naik menjadi Rp 6.000,- per ikat.
Sejak masuknya virus corona di Indonesia, salah satu pedagang, Lilis, mengaku bahwa banyak masyarakat yang berburu empon-empon.
Baca Juga: Tangkal Corona Empon-empon Diburu, Harganya Melonjak!
Selain itu langkanya stok karena banyaknya permintaan hingga tujuh kilogram bahan herbal per hari, membuat harga empon-empon menjadi naik.
Salah satu warga, Dian, yang biasa mengkonsumsi bahan herbal mengaku mengkonsumsi jahe ataupun temulawak, baik untuk menjaga daya tahan tubuh.
Ia pun tetap membeli meski mahal, karena memang membutuhkan untuk konsumsi rutin.
Sebelumnya, ada penelitian yang menyebutkan bahwa kandungan curuma pada jahe, temulawak, dan bahan herbal lainnya ampuh meningkatkan daya tahan tubuh dari berbagai virus.
Hal ini membuat warga berbondong-bondong memburu empon-empon di pasaran.
#emponempon #jahemahal
Penulis : KompasTV-Malang
Sumber : Kompas TV