> >

Bukan di Bali, Kemenkes Pastikan Wisatawan Asal China Terjangkit Corona di Shanghai

Berita daerah | 14 Februari 2020, 15:05 WIB

BALI, KOMPAS.TV - Kementerian Kesehatan menjawab misteri seorang wisatawan asal China yang disebut terjangkit virus Corona baru setelah berkunjung ke Bali pada tanggal 12 Januari lalu.

Jin, wisatawan  asal China yang disebut positif terinfeksi virus Corona baru covid-19 diduga terpapar ketika tiba di Shanghai, China.

Baca Juga: Dinas Kesehatan Menegaskan, Bali Negatif Corona!

Seorang wisatawan asal China bernama Jin dinyatakan positif terjangkit virus Corona baru covid-19 setelah berkunjung dari Bali berdasarkan laporan dari pusat pengendalian dan pencegahan penyakit CDC Kota Hua Inan, China.

Kementerian kesehatan pun menelusuri jejak sang wisatawan yang disebut tiba di Bali pada 12 Januari dari Wuhan, China dan melanjutkan perjalanannya ke Shanghai pada 28 Januari sebelum kembali ke China.

Baca Juga: Pria Asal Kediri Diduga Kena Virus Corona setalah Pulang dari Korsel

Diperkirakan Jin terpapar virus covid-19 saat berada di Shanghai dan bukan di Bali.

Kemenkes sudah melacak dan mengonfirmasi dua maskapai yang disebut ditumpangi Jin yakni lion air penerbangan Wuhan - Bali dan Garuda Indonesia rute Denpasar - Shanghai.

Menggandeng imigrasi Kementerian Kesehatan juga menelusuri riwayat warga negara China itu saat berada di Indonesia termasuk hotel yang digunakan Jin untuk menginap.

Baca Juga: Kemenkes: WNA China Kena Corona di Shanghai, Bukan di Bali

Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy memastikan bahwa Indonesia mampu meneliti lebih dari seribu sampel virus Corona.

Rabu siang Muhadjir mengunjungi laboratorium penelitian penyakit infeksi Dokter Sri Umiyati di Badan Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Kementerian Kesehatan di Jakarta Pusat.

Baca Juga: Jumlah Kasus Virus Corona di China Melonjak, Capai 59.651 Orang

Laboratorium ini adalah satu-satunya lab di Indonesia yang memiliki akreditasi dan bekerja sesuai standar dari organisasi kesehatan dunia WHO.

Dengan fasilitas yang lengkap dan memadai laboratorium ini mampu mendeteksi ada tidaknya virus Corona baru dalam sampel hanya dalam dua jam dengan metode reverse transcriptase polymerase chain reaction atau RTPCR.

Hingga 10 Februari Kementerian Kesehatan telah memeriksa 64 sampel dan seluruhnya dipastikan negatif virus Corona baru.

Penulis : Dea Davina Editor : Imanuel-Gilang-Krisjanuar

Sumber : Kompas TV


TERBARU