Iki Lho Kue Keranjang Legendaris Godhong Gedang Gawean Eng Hwat
Berita daerah | 23 Januari 2020, 13:29 WIBSEMARANG, KOMPAS TV JATENG - Di Kota Semarang masih ada pengrajin kue keranjang yang masih menggunakan daun pisang untuk mengemas. Pengrajin ini dikenal karena kualitas dan rasanya yang masih tetap sama dari jaman dulu.
Di sebuah rumah di Jalan Kentangan Tengah 67, Kota Semarang terdapat perajin Kue Keranjang yang populer. Sudah berproduksi sejak puluhan tahun lalu.
Bagi Eng Hwat (67) memproduksi kue keranjang merupakan bentuk menjaga tradisi leluhur.
Ia tidak menganggap kegiatan tahunannya ini sebagai bisnis.
Setiap menjelang perayaan tahun baru Imlek, di rumahnya di Kentangan Tengah, Kelurahan Jagalan RT 3 RW 5, Semarang Tengah, ia selalu memproduksi kue keranjang dibantu lima pekerjanya. Rutinitas ini ia warisi dari neneknya.
Kue keranjang identik dengan tahun baru Imlek. Kue ini hanya ada menjelang pergantian tahun baru Cina tersebut. Dahulu, orang tua biasa membagikan kue keranjang kepada anak-anak sebagai bentuk syukur. Namun kini budaya itu mulai ditinggalkan.
Dinamai kue keranjang karena saat proses pembuatannya dicetak menggunakan keranjang. Bekas keranjang akan muncul pada tekstur kue setelah jadi.
Bahan utama untuk membuat kue keranjang adalah beras ketan. Tepung beras akan dicampur dengan gula serta bahan campuran sesuai rasa yang akan dibuat. Beras ketan ia datangkan langsung dari Parakan, Kabupaten Temanggung.
Hwat sapaan akrabnya, mengaku terpanggil untuk melestarikan budaya leluhurnya ini. "Saya meneruskan saja biar tradisinya tidak hilang. Kalau mikirnya bisnis rugi karena kerja cuma beberapa hari dalam setahun," sebutnya kepada Tribun Jateng, Rabu (16/1).
Menurutnya, banyak yang meninggalkan tradisi membagikan kue keranjang karena proses pembuatannya sangat rumit. Pembuatan kue keranjang secara tradisional membutuhkan waktu selama 12 jam.
#Kuekeranjang #Semarang #Imlek
Penulis : KompasTV-Jateng
Sumber : Kompas TV