Demo Mahasiswa di Kantor Bea Cukai Gorontalo Yaris Ricuh, Massa Aksi dan Petugas Cekcok
Berita daerah | 18 Desember 2024, 16:36 WIBKOTA GORONTALO, KOMPAS.TV - Sejumlah massa aksi yang menggelar aksi demo di depan kantor Bea Cukai Gorontalo nyaris ricuh dengan aparat keamanan.
Aksi yang awalnya berlangsung aman, tiba-tiba terjadi ketegangan, massa aksi dan aparat kepolisian terlibat saling dorong hingga adu mulut.
Massa aksi yang tergabung dalam organisasi HMI ini mendesak agar Bea Cukai Gorontalo benar-benar serius dan transparan dalam menindak atau menangani peredaran rokok ilegal di Gorontalo.
Bea Cukai Gorontalo dinilai tebang pilih dalam melakukan penindakan terhadap pelaku peredaran rokok illegal.
Dengan tegas, massa aksi juga meminta agar Bea Cukai Gorontalo memberikan informasi rinci terkait jumlah hingga merek rokok ilegal yang ditindak, agar diketahui masyarakat luas.
Usai melakukan orasi hingga nyaris ricuh, Kepala Bea Cukai Gorontalo langsung menerima massa aksi untuk melakukan audiensi.
Kepala Bea Cukai Ade Zirwan menegaskan, pihaknya telah berupaya maksimal dan sesuai dengan peraturan yang ada dalam menindak pelaku pengedar rokok illegal.
Disamping penegakan tindak pidana, Kepala Bea Cukai turut mengatakan, upaya restorative justice harus diutamakan.
Dimana pelaku yang dapat atau bersedia membayar ganti rugi yang diakibatkan, maka tidak akan dilakukan penindakan pidana dan hanya masuk dalam catatan.
Baca Juga: Kemendag Sita 1,25 Juta KG Baja Tak Sesuai Standar di Bekasi Jabar
Aksi demo ini pun diketahui buntut dari pengungkapan ratusan ribu rokok ilegal serta 1 orang tersangka yang diduga menjadi pengendali peredaran rokok ilegal di Gorontalo.
Bea Cukai Gorontalo menegaskan akan terus bersinergi bersama jajaran penegak hukum dan stakeholder pemerintah dalam memberantas peredaran rokok ilegal di Gorontalo.
Masyarakat pun diharapkan dapat berperan dalam mengawasi dan melaporkan jika mendapati adanya peredaran rokok illegal.
#beacukai
#rokokilegal
#mahasiswa
#demo
#gorontalo
Penulis : KompasTV-Gorontalo
Sumber : Kompas TV